Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Meneropong barcelona dari macao

Indonesia menempatkan 4 nomor di final kejuaraan bulu tangkis piala dunia macao. ardy b wiranata & rosiana tendean/gunawan merebut gelar juara. ta- pi, perburuan medali emas di olimpiade agak berat.

17 Agustus 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil di Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Dunia Macao menggembirakan. Tapi perburuan medali emas di Olimpiade Barcelona perlu perjuangan keras. ADAKAH kemungkinan pemain-pemain bulu tangkis Indonesia merebut emas di Olimpiade Barcelona 1992? Suatu pertanyaan yang menarik setelah peta kekuatan bulu tangkis dunia lebih terbuka dengan usainya Piala Dunia 555 di Macao, Ahad lalu. Indonesia menempatkan empat nomor di final. Mereka adalah Sarwendah Kusumawardhani (tunggal putri), Ardy B. Wiranata (tunggal putra), Rosiana Tendean/Erma Sulistyaningsih (ganda putri), dan Rosiana Tendean/Gunawan (ganda campuran). Pertandingan di final, yang disiarkan langsung oleh RCTI, sayang, Sarwendah dikalahkan Huang Hua dari Cina. Begitu pula nasib Rosiana/Erma yang bertemu dengan ganda tangguh Korea Selatan, Chung So Young/Hwang Hye Young. Walau demikian, regu Indonesia toh masih unjuk gigi. Ardy, di final, menundukkan musuh bebuyutannya Zhao Jianhua dari Cina 12-15, 15-7, 15-10 lewat pertarungan alot. Sementara itu, juara bertahan Rosiana/Gunawan juga berhasil memperpanjang gelarnya, mereka menundukkan ganda campuran Denmark, Lund/Pernille Dupont. Kali ini Indonesia turun dengan tim terbaiknya. Di bagian putra, selain juara All England 1991 Ardy B. Wiranata, juga dikirim Alan Budikusuma dan Joko Suprianto. Di tunggal putri, turun dua ujung tombak, Susi Susanti (juara All England 1990 dan 1991 dan Sarwendah. Juara bertahan Piala Dunia 555 tahun lalu dan juara Malaysia Terbuka 1991. Susi Susanti, juara Piala Dunia 555 tahun 1989, dikalahkan Huang Hua di babak semifinal dengan angka telak 3-11 dan 2-11. Pada nomor tunggal putra, dari tiga pemain yang diterjunkan, sayang, hanya Ardy B. Wiranata yang lolos ke babak semifinal. Di babak itu, Sabtu malam pekan lalu, Ardy mengalahkan Wu Wenkai 18-16 dan 15-3. "Ini berarti kita perlu kerja keras untuk menghadapi Olimpiade Barcelona tahun depan. Berat memang, tapi tantangan ini perlu dijawab," kata M.F. Siregar, Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI. Khusus di nomor tunggal putra, gagalnya Joko Suprianto dan Alan Budikusuma ke semifinal memprihatinkan. Menurut Rudy Hartono, masih dicari metode yang cocok untuk memantapkan permainan mereka agar bisa diterjunkan di Olimpiade Barcelona. "Bukan hanya masalah teknis dan fisik saja yang menentukan keberhasilan seorang pemain, tapi juga faktor mental juara dari si pemain," kata juara All England delapan kali itu. Rudy Hartono sendiri mengingatkan, agar pengurus dan pelatih jangan cepat puas diri dengan banyaknya pemain tunggal yang dimiliki saat ini. "Buktinya, dari enam pemain yang kita miliki baru satu yang benar-benar mantap, yaitu Ardy," tambahnya. Namun, ia optimistis, ada lima pemain bisa ditingkatkan prestasinya lagi. Menurut peringkat yang dikeluarkan Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF), sebelum hasil kejuaraan dunia di Macao ini, kelima pemain itu adalah Ardy B. Wiranata (peringkat 1), Joko Suprianto (5), Alan Budikusuma (6), Bambang Supriyanto (8), dan Fung Permadi (9). Hasil Piala Dunia Macao itu tentu saja kian memantapkan posisi Ardy di peringkat puncak. Di ganda putra, mengenaskan. Pasangan nomor satu Indonesia, Eddy Hartono/Gunawan, yang diharapkan mampu lolos ke semifinal, ternyata hanya menempati urutan ketiga di grupnya. Mereka dijegal pasangan kedua Cina, Chen Kang/Cheng Hongyong. Nasib serupa juga dialami pasangan muda, Imay Hendra/Bagus Setiadi. "Memang, perkiraan saya agak meleset. Seharusnya, melihat prestasi mereka yang terakhir, Eddy Hartono/Gunawan bisa lolos ke semifinal," ujar Christian Hadinata, pelatih khusus ganda putra. Menurut dia, sistem pertahanan dan daya serang mereka perlu dibenahi. "Masih ada waktu untuk itu," katanya lagi. Christian mengakui, untuk Olimpiade Barcelona, target di nomor ganda putra tidak muluk-muluk. Bisa masuk semifinal saja sudah bagus. Hasil itu setidaknya bisa menyumbangkan medali perunggu. "Itu pun melihat perkembangan sampai akhir tahun ini," katanya. Yang jelas, Christian berusaha meloloskan tiga pasangan ke Barcelona. Untuk itu, sudah dipersiapkan satu pasangan muda, Rexy Mainaky/Ricky Achmad Subagja. Di sektor ganda putri, satu-satunya pasangan Indonesia yang diundang ke Macao, Rosiana Tendean/Erma Sulistyaningsih, ternyata lolos ke final setelah menundukkan pasangan Cina, Lai Caiqin/Yao Fen dengan 15-10, 12-15, dan 15-7. Namun, di final, mereka ditaklukkan dengan mudah oleh pasangan Korea Selatan Chung So-young/Hwang Hye-young 3-15, 3-15. Ganda campuran Indonesia prestasinya lumayan, karena bisa bertahan sebagai juara. Hanya, nomor itu agaknya belum begitu populer, karena dalam Olimpiade Barcelona tidak dipertandingkan. Setidaknya hasil kejuaraan yang diikuti pemain-pemain peringkat atas dunia ini sudah menggambarkan peta kekuatan perburuan medali di Barcelona nanti. Cina tetap merupakan ancaman yang perlu diperhitungkan. Mungkin juga Korea Selatan atau Malaysia. Apalagi setiap negara hanya berhak mengirimkan maksimal tiga wakil untuk tiap nomor. Penentuan jumlah pemain setiap negara disesuaikan dengan peringkat yang dikeluarkan IBF. Tentu, itu atas dasar prestasi mereka dalam mengikuti kejuaraan bulu tangkis yang masuk dalam kalender IBF. Jadi, PBSI memang perlu bekerja keras jika ingin mengincar emas di Olimpiade Barcelona, di samping berusaha mengembalikan Piala Thomas dan Uber 1992 ke Indonesia. Rudy Novrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus