Tim softball putri Indonesia gagal masuk empat besar Asia, padahal target di SEA Games medali emas. OLAHRAGA softball sudah digandrungi di kota-kota besar, khususnya di kalangan remaja. Namun, itu belum mampu mengangkat prestasi tim Indonesia dalam Kejuaraan Softball Putri Asia V, yang berakhir Jumat pekan lalu di lapangan Cemara Tiga, Senayan, Jakarta. Dari sebelas negara peserta, tim Indonesia yang diasuh pelatih Chen Yeh Yen (asal Cina Taipei) dan Catherina Ruslim ini hanya mampu menempati posisi kelima. Juaranya Cina, diikuti oleh Cina Taipei, Jepang, dan Filipina. Padahal, Indonesia menargetkan masuk empat besar. Filipina membuyarkan target itu setelah mengalahkan Indonesia 6-0. Gagal? "Namanya orang hidup harus ada target. Kalau tidak ada target, ya tinggal pergi ke (kuburan) Karet saja," ujar Hasjrul Harahap, Ketua Umum Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi). Secara teknis pemain kita tidak kalah dibandingkan pemain Filipina. Rekor batting average, perbandingan kesempatan dan keberhasilan memukul, tim kita lebih baik dari Filipina. Bahkan, dua pemain kita, Agustina Udariyanti dan Dian Andita Fajarini, masuk 50 besar peringkat dunia. "Atas dasar itu kita berani pasang target empat besar dan seharusnya bisa," ujar Catherina Ruslim. Catherina menjelaskan, kegagalan tim Indonesia lebih banyak disebabkan oleh faktor nonteknis. Rata-rata pemain kita masih muda-muda dan kurang pengalaman bertanding. Secara keseluruhan prestasi tim Indonesia tak terlalu mengecewakan. Pada hari pertama Indonesia mencukur Hong Kong 10-0. Dilanjutkan dengan menundukkan Malaysia dan Korea Selatan 9-0 dan 10-0. Setelah itu ditundukkan Jepang (1-10), Cina Taipei (0-10), Filipina (0-6), dan Cina (0-11). Sisa pertandingankembali dimenangkan Indonesia, yang menggunduli India 12-0, Korea Utara dan Singapura masing-masing 9-4. Kejuaraan ini merupakan ajang uji coba untuk menghadapi SEA Games di Manila, akhir tahun ini. Targetnya: merebut medali emas. "Kita sudah mencoba pelatih dari Cina Taipei, tapi melihat penampilan pemain-pemain Cina, tak ada salahnya kalau didatangkan pelatih dari Cina," kata Hasjrul Harahap, yang sehari-hari Menteri Kehutanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini