Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Tim nasional sepak bola putri Indonesia lolos ke Piala Asia Wanita 2022 di India setelah absen selama 33 tahun.
Indonesia berada di Grup B dengan pesaing terberat Australia dan Thailand.
Kompetisi atau arena untuk bertanding itu sangat berpengaruh dalam kemajuan sepak bola wanita Indonesia.
ZAHRA Muzdalifah, 20 tahun, bertekad memberikan prestasi terbaik dalam Piala Asia Wanita Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) 2022 yang akan berlangsung di India, 20 Januari-6 Februari nanti. Pesepak bola putri kelahiran Jakarta, 4 April 2001, itu mengakui tim-tim pesaing di Grup B: Australia, Thailand, dan Filipina bukanlah lawan yang mudah. Apalagi negara-negara tersebut sudah maju dalam sepak bola putri. “Target besar aku menjadi peringkat kedua di grup,” kata Zahra menjawab pesan WhatsApp, Jumat, 7 Januari lalu.
Zahra bersama tim nasional sepak bola putri Indonesia memastikan tiket ke India setelah mengalahkan Singapura yang menjadi satu-satunya lawan Indonesia di grup kualifikasi setelah Irak dan Korea Utara mengundurkan diri. Kemenangan Garuda Pertiwi atas Singapura pada laga 24 dan 27 September di Markazii Tojikiston Stadium, Tajikistan, itu mengantarkan Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia Wanita setelah 33 tahun tak berpartisipasi. Indonesia terakhir kali ikut Piala Asia Wanita pada 1989 di Hong Kong. Dalam perhelatan yang diikuti delapan negara itu, Indonesia berada di peringkat ketiga Grup B.
Kini, Zahra tengah menanti kepastian untuk bisa masuk daftar 23 pemain yang akan berangkat ke India. Meskipun di babak kualifikasi lalu Zahra menjadi kapten timnas Indonesia, ia tetap mengikuti seleksi. “Bersaing secara sehat dan membuktikan aku layak menjadi bagian dari timnas,” ujar Zahra, yang menjadi pemain klub Persija Putri Jakarta dalam Liga 1 Putri 2019, perihal upayanya untuk masuk skuad Garuda Pertiwi. “Latihan lebih giat dan fokus. Juga memperhatikan makanan yang bergizi dan tepat untuk meningkatkan stamina dan performa di lapangan,” ujarnya.
Kolega Zahra di timnas, Sabrina Mutiara Firdaus Wibowo, juga bertekad tampil maksimal di Piala Asia Wanita 2022 ini. Menurut pesepak bola yang kini bergabung dengan klub Arema ini, Indonesia sudah 33 tahun tidak berkiprah di Piala Asia dan akhirnya mendapatkan kesempatan. “Ini tidak boleh disia-siakan. Kami bertekad untuk tampil mati-matian di ajang ini,” ujar Sabrina dalam siaran langsung kanal Instagram Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI), Jumat, 7 Januari lalu. Sabrina mengharapkan dukungan dari masyarakat Indonesia agar timnas bisa meraih hasil terbaik.
Pelatih timnas, Rudy Eka Priyambada, telah memanggil 40 pemain untuk mengikuti seleksi sejak 12 Desember 2021. Menurut Rudy, pemain yang tersisa 30 orang setelah pencoretan pemain yang tidak lolos pada akhir Desember 2021. “Nanti pada 15 Januari, sehari sebelum berangkat ke India, bakal dipilih 23 pemain yang akan dibawa,” ucap Rudy kepada Tempo, Kamis, 6 Januari. Ia berharap Garuda Pertiwi lolos dari penyisihan grup Piala Asia Wanita 2022. Itu artinya, kita harus menjadi runner-up alias peringkat kedua di Grup B.
Menurut Rudy, dengan lolos ke babak perempat final itu bisa membuat timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia Sepak Bola Wanita 2023 yang berlangsung di Australia dan Selandia Baru. “Kami telah membuat sejarah dengan lolos ke Piala Asia. Tapi kami juga bertekad untuk lolos ke Piala Dunia karena tinggal selangkah lagi,” ucapnya. Salah satu pesaing terberat timnas adalah Australia. Beberapa pemainnya telah malang-melintang di Liga Inggris. “Pemain mereka ada yang bermain di Chelsea dan Arsenal. Apalagi mereka peringkat ke-11 dunia,” kata pelatih kelahiran 5 Desember 1982 ini.
Rudy mengatakan timnas putri telah melakoni beberapa uji coba selama pemusatan latihan. Kesebelasan yang telah dihadapi timnas di antaranya tim putra Sekolah Sepak Bola Tik Tak Football First. Selanjutnya, tutur dia, bakal dilakukan pertandingan uji coba dengan tim putri dari klub lokal. “Tanggal 8 Januari melawan tim dari Temanggung, Jawa Tengah. Tanggal 13-14 bertanding dengan Persib Bandung,” ujar mantan pelatih klub Persatuan Sepak Bola Tentara Indonesia dan Rakyat (PS TIRA) itu.
Rudy mengakui prestasi timnas putri di level internasional tidak terlepas dari mulai menggeliatnya kompetisi di Tanah Air. Menurut dia, Kompetisi Piala Pertiwi telah mulai bergulir di berbagai asosiasi provinsi. “Apalagi kompetisi sepak bola nasional sudah mulai lagi nanti di Februari. Kompetisi itu memudahkan jajaran kepelatihan memilih pemain,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesepak bola Timnas Putri Indonesia Zahra Muzdalifah/ANTARA/Aditya Pradana Putra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zahra termasuk yang berharap besar pada kompetisi. Menurut dia, para pemain bila hanya berlatih tanpa adanya pertandingan tidak akan bisa meningkatkan performa. Banyaknya kompetisi, menurut Zahra, akan menguji dan mengasah mental pemain untuk bergerak maju. “Kompetisi atau arena untuk bertanding itu sangat berpengaruh dalam kemajuan sepak bola wanita Indonesia,” kata Zahra.
Selain Piala Asia, menurut Rudy, pada tahun ini, skuad Garuda Pertiwi bakal tampil di SEA Games Vietnam dan Piala AFF di Kamboja. Ke depannya, kata Rudy, pemain muda yang mendominasi tim bisa lebih matang secara teknik dan mental. “Berharap di SEA Games bisa berbicara lebih banyak dan begitu juga di Piala AFF,” ujar Rudy.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan mengatakan target induk olahraga sepak bola Indonesia itu sebenarnya adalah lolos ke putaran final Piala Asia Wanita di India. Hal itu pun sudah tercapai. Menurut Iriawan, timnas Indonesia berada di grup yang berat. “Di Australia ada striker Samantha Kerr, pemain Chelsea dan kandidat Ballon d’Or 2021. Thailand juga tim kelas dunia. Mereka lolos ke Piala Dunia Sepak Bola Wanita 2019,” tutur Iriawan, Jumat, 7 Januari lalu.
Di Grup B itu, kata Iriawan, Filipina mungkin tim yang selevel dengan timnas Indonesia. “Namun bola itu bundar. Semua bisa terjadi,” ujar Iriawan. Iriawan berpesan agar Skuad Garuda Pertiwi jangan takut berhadapan dengan negara yang memiliki tradisi sepak bola lebih baik dari kita. “Tetap semangat,” tuturnya. “Ihwal bonus, kita lihat nanti. Biar mereka berjuang dulu,” ucap Iriawan saat ditanyai apakah PSSI mempersiapkan bonus sebagai insentif dan penyemangat bagi timnas putri Indonesia yang akan berlaga di Piala Asia Wanita 2022.
Iriawan mengakui persiapan timnas putri belum maksimal karena tidak sempat melakukan training camp ke luar negeri. Menurut dia, salah faktornya adalah pandemi Covid-19 yang memaksa Zahra Musdalifah dan kawan-kawan hanya berlatih di dalam negeri. “Banyak faktor kenapa tidak training camp di luar negeri. Lawan uji coba, pandemi Covid-19, karantina, dan lain-lain memaksa mereka hanya berlatih di dalam negeri,” ujarnya.
Mengenai kompetisi sepak bola putri, Iriawan mengatakan bakal memulai sejumlah turnamen. Menurut dia, kompetisi yang baik akan menghasilkan timnas yang baik. “Ini akan kita mulai. Tapi harus diakui mencari bibit pemain wanita itu tidak segampang mencari pemain sepak bola laki-laki,” katanya. Liga 1 Putri, Iriawan menjelaskan, terhenti karena ada pandemi. “Ke depan akan kita lanjutkan. Akan ada turnamen, misal Piala Pertiwi. Kita juga akan giatkan sepak bola mulai di tingkat paling bawah,” tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo