Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hawa panas membekap lima lapangan bulu tangkis di gedung olahraga Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu siang pekan lalu. Peluh membasahi tubuh 17 remaja putri yang sedang berlatih. Me-reka terus saja memukuli bola bulu angsa ke seberang jaring. Ketika bola gagal menyeberang atau keluar dari lapangan, dari pinggir lapangan terdengar suara lantang: ”Pukulan apa itu? Jangan bermain seperti badut! Kejar dan pukul bola dengan benar.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo