Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bertekad Mengulang Era Susi

6 Maret 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Susi Susanti adalah ikon bulu tangkis putri Indonesia. Meski masa keemasannya telah berlalu, ia tetap melekat di hati generasi penerusnya. Ia masih mampu meladeni- pemain putri penghuni pelatnas Cipayung. Mengulang era Susi: itulah yang dikemukakan sebagian besar pemain remaja putri. Berikut empat pemain yang diharapkan bisa menjadi andalan Indonesia di masa depan.

Cisita Jansen

Pemilik nama lengkap Cisita Joity Jansen ini popu-ler di antara rekan-rekannya sesama peserta Adu Smash di Televisi Pendidikan Indonesia. Selasa pekan lalu, Cisita, 15 tahun, menggulung pesaingnya, Yuliafia, 21-12 dan 21-10.

Pelajar SMPK 4 BPK Penabur, Kalapa Gading, Jakarta Utara, ini mulai berlatih bulu tangkis sejak usia delapan tahun. ”Saya ingin jadi juara dunia seperti Susi,” kata gadis keturunan Manado kelahiran 31 Oktober 1990 ini.

Pemain bertinggi 168 sentimeter- ini telah menyabet sejumlah pres-tasi. Tahun lalu, ia menjuarai- Kejurda DKI Jakarta. Di tahun yang sama, ia merebut juara III Cheer Youth International di Singapura. Di usia belia, Cisita masih punya banyak waktu untuk meraih prestasi yang lebih tinggi.

Linda Wenifanetri

Siswi kelas I SMU Olahraga- Ragunan ini mulai bermain bulu tangkis sejak duduk di kelas empat sekolah dasar. Saat itu ia bergabung di klub Jaya Raya, yang diasuh duet mantan pemain nasional Retno Kustiyah dan Imelda Wiguna. Linda masuk sekolah Ragunan setelah lolos seleksi dua tahun silam.

Saat ditanya cita-cita, Linda yang baru menginjak 16 tahun menjawab tegas, ”Saya ingin menjadi juara seperti Susi Susanti.” Ia tak cuma bicara, tapi mulai merintis jalan ke arah sana. Linda telah tampil di berbagai kejuaraan internasional. Tahun lalu, ia merebut perunggu pada Women Islamic Games di Teheran, Iran.

Pengalaman saat menghadapi pemain-pemain Cina menjadi cambuk bagi Linda untuk maju. ”Permainan mereka cepat, saya harus bisa mengimbangi,” katanya. Jalan masih panjang bagi atlet dengan tinggi tubuh 163 sentimeter ini.

Pia Zebadiah

Di usia 17 tahun, Pia menempati urutan pertama seleksi nasional Cipayung, pekan lalu. Meski memiliki postur tubuh pas-pasan, 160 sentimeter, pemain asal klub Jaya Raya ini memiliki pukulan cepat dan gerakan yang lincah. Kemampuan itu ia peroleh berkat latihan sejak usia enam tahun.

Pelajar kelas III SMU ini bertekad menjadi pemain kelas dunia. ”Saya mau jadi juara dunia dan membuat bangga kedua orang tua,” kata remaja kelahiran 22 Januari 1989 ini. Berbeda dengan Cisita dan Linda yang mengidolakan Susi, Pia lebih menyukai Mia Audina.

Pia sudah berhasil menyabet sejumlah gelar juara Sirkuit Nasional dan Kejuaraan Satelit (khusus junior). Atlet yang mengisi waktu luang de-ngan bermain biliar ini tak sehari pun libur berlatih. Meski Sabtu tak ada jadwal latihan di klub, Pia tetap berlatih sendiri di rumah.

Febby Anggunie Hildebraint

Belum genap 15 tahun, Febby sudah mencicipi kerasnya seleksi nasional di Cipayung. Pelajar kelas III SMP Taman Dewasa, Kudus, Jawa Tengah, ini berhasil menempati peringkat keempat. Alhasil, gadis belia yang berlatih di klub Djarum Kudus ini punya kesempatan bergabung bersama pemain elite nasional di Cipayung.

Febby tak sempat menyaksikan era kejayaan Susi Su-santi. Maklum, saat usianya menginjak lima tahun, prestasi Susi mulai menurun. Jadilah ia mengidolakan Mia Audina, yang saat itu dianggap sebagai penerus Susi. Sejak duduk di kelas I SD, ia mulai merintis jalan mengikuti jejak idolanya itu.

Satu hal yang diimpikan Febby adalah merebut emas Olimpiade. Dengan tinggi tubuh 162 sentimeter, Imelda menyatakan bahwa impian itu bukan tak mungkin terwujud. Hingga kini Febby telah mengukir sejumlah prestasi: Juara Jakarta Open 2004, Juara Siliwangi Cup 2005, dan juara Sirkuit di Magelang 2006.

ADR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus