Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Menghindari Konfrontasi

Indonesia menawarkan diri untuk mencari jalan keluar dalam mengatasi ancaman konfrontasi antara ibf dan wbf. ibf melarang anggota ibf mengikuti turnamen wbf bila ingin ikut turnamen piala thomas.(or)

11 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KONFRONTASI antara IBF (Federasi Bulutangkis Internasional) dan WBF (Federasi Bungtangkis Dunia) tampaknya tak terelakkan lagi. Barubaru ini sebuah surat edaran pimpinan IBF telah singgah di alamat para anggotanya. Isiya, tak lain melarang para anggota IBF untuk mengambil bagian dalam turnamen kejuaraan versi WBF pada akhir Pebruari ini di Hongkong. Stellan Mohlin, Ketua IBF, dengan tegas menyatakan bahwa "turnamen tersebut tidak mendapat restu pimpinan IBF". Maka setiap pelanggar akan dikenakan sanksi berat. Mereka tidak diperkenankan mengikuti turnamen Piala Thomas dan Piala Uber. Adakah ancaman Ketua IBF itu akan mencairkan tekad para pimpinan WBF? Bulan Nopember tahun lalu ketika SEA Games sedang berlangsung di Kuala Lumpur, Lak kurang dari Teh Gin Sooi (Malaysia), Pieusak (Thailand), Richard Ivory (Iran) ikut memanfaatkan pesta olahraga itu untuk mempromosi Federasi Bulutangkis Dunia yang lanir dari rasa tidak puas para anggota ABC terhadap kebijaksanaan IBF dalam persoalan RRC dan Taiwan (TEMPO, 8 Oktober TEMPO, 15 Oktober 1977). Mereka berhasil mencantumkan langkah pertama pada kalender kegiatan WBF, berupa suatu turnamen invitasi. Dalam turnamen ini, di samping pemain RRC diharapkan juga partisipasi pemain dari ABC (Konfederasi Bulutangkis Asia). Tak kecuali Indonesia. Meskipun pihak PBSI tegas menolak akan turut serta. Kekuatan inti WBF jelas bersandar pada poros RRC, Thailand dan Malaysia, dengan Iran (Richard Ivory) sebagai juru bicaranya. Namun otak penggeraknya tetap pada Teh Gin Sooi, Sekjen ABC. Sementara peran India lewat Chada dianggap masih bersikap "mencla-mencle"--meminjam komentar Ketua PBSI Sudirman atas peran tokoh bulutangkis India itu. Tapi di luar dugaan, Persatuan Bulutangkis Malaysia pekan lalu menyatakan menarik diri dari Invitasi Hongkong tersebut. Tak kurang menariknya adalah pernyataan yang dikutip oleh koran-koran di Malaysia itu datangnya dari Khir Johari, Ketua Persatuan Bulutangkis Malaysia. Bukan dari Teh Gin Sooi. Ini tentu saja di luar dugaan. Suharso Suhandinata, Ketua Bidang Luar Negeri hanya menjawab pertanyaan TEMPO dengan mesem kecil, sambil menukikan jari jempolnya. "Gin Sooi jatuh juga," katanya singkat. Adakah langkah Malaysia akan diikuti Jepang dan anggota IBF lain? "Tampaknya demikian," sahut Suharso. "Jepang mana mau mengorbankan peuangnya untuk merebut kembali Piala Uber." Namun menurut Suharso perkembangan bulutangkis internasional akan lebih menarik pada pertengahan Pebruari ini. Dia bersama Ketua PBSI Sudirman sedang bersiap-siap berangkat ke Belanda (8 Pebruari) untuk menghadiri rapat pimpinan IBF. Dalam rapat tersebut, tampaknya Indonesia mencoba menawarkan diri untuk mencari jalan keluar dalam mengatasi ancaman perpecahan. Pendirian Indonesia seperti dijelaskan oleh Pimpinan PBSI tempo hari, jelas mendukung masuknya RRC ke IBF, tapi dengan prosedur organisasi yang wajar. Perpecahan dalam dunia perbulutangkisan, menurut Sudirman, justru merugikan semua pihak: target masuk ke Olimpiade makin sulit. Untuk mempertahankan keutuhan IBF itu, Sudirman akan menawarkan kongres IBF di Jakarta bulan Mei ini. Sementara itu delegasi yang ke Belanda itu membawa usul juga agar ronde final Piala Uber bisa dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta yang semula direncanakan akan berlangsung di Selandia Baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus