Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Menunggu Pinangan PBSI

9 April 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setinggi-tinggi bangau terbang, pasti akan pulang ke sarangnya. Rexy Mainaky tentu memahami betul pepatah itu. Maukah ia kembali ke negeri sendiri dan melatih tim bulu tangkis Indonesia?

Pria kelahiran Ternate ini seperti menyisakan kesal ketika menyebut Indonesia. ”Selama 15 tahun saya memberikan yang terbaik, tapi pada 2000 saya diberitakan akan didegradasi dari pelatnas,” katanya. Rexy kecewa dengan keputusan itu. Seharusnya, kata dia, pengurus memintanya secara baik-baik untuk mengundurkan diri.

Berkaca pada nasib kebanyakan mantan atlet dan pelatih di Indonesia, yang kurang beruntung di hari tua, dia memutuskan menerima tawaran melatih di luar negeri. ”Saya bersikap profesional. Lagi pula saya punya keluarga yang harus saya tanggung,” katanya.

Dia pun terbang ke Inggris dan kemudian Malaysia. Bekerja sebagai pelatih profesional terbukti bisa membuat hidupnya berkecukupan. Rexy yang enggan menyebutkan gajinya kini tinggal di sebuah kondominium di kawasan elite Bukit Damansara, Kuala Lumpur. Asal tahu saja, harga hunian termurah di kawasan itu mencapai Rp 2 miliar.

Coba bandingkan dengan penghasilan yang diterima pelatih di negeri sendiri. Menurut Rudy Hartono, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, kisaran gaji pelatih di Indonesia tak lebih dari Rp 15 juta.

Toh, semua itu tak menutup niat Rexy untuk pulang, betapapun tawaran datang bertubi-tubi dari asosiasi bulu tangkis Inggris, India, dan Rusia. Tapi ia mengajukan syarat. ”Saya mau PBSI yang meminta.” Jika permintaan datang dari Indonesia, dia merasa akan lebih punya kekuatan untuk memilih dan menjalankan program pelatihannya sendiri seperti yang diperolehnya di Malaysia.

Selain memberikan kewenangan penuh, PBSI tentu perlu memberikan kompensasi yang layak kepadanya sebagai pelatih. Jangan sampai hujan emas yang diterimanya di negeri orang mendadak berubah menjadi hujan batu di negeri sendiri.

Namun semua itu agaknya baru akan dilakukannya setelah mewujudkan mimpinya di Olimpiade Beijing 2008 nanti. Kontrak Rexy memang akan berakhir pada Juni nanti, tapi BAM sudah menawarinya kontrak baru. Tentu saja dengan gaji baru.

Adek Media

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus