Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - FIM MotoE World Cup merupakan ajang balap kendaraan ramah lingkungan. Tidak hanya sepeda motor yang digunakan saja, tetapi juga komponen pendukungnya. Salah satunya adalah ban yang digunakan untuk motor listrik MotoE.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman Rideapart hari ini, Senin, 2 Mei 2022, pada MotoE 2021, Michelin mengungkapkan bahwa ban depan yang digunakan pada motor listrik MotoE ini terbuat dari 33 persen bahan terbarukan. Sementara ban belakangnya menggunakan bahan ramah lingkungan sebesar 40 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada musim 2022, Michelin mengumumkan ban motor balap yang digunakan di MotoE terbuat dari 33 persen energi terbarukan untuk ban depan, dan 46 persen bahan terbarukan untuk ban belakang.
"Meski ambisius, tujuan ini tetap tidak kalah realistis untuk Michelin. Ban MotoE adalah ilustrasi baru untuk ini, terutama dalam mengintegrasikan lebih banyak karet alam dan karbon hitam daur ulang di ban. Kami dapat membuat kemajuan," kata Direktur Komunikasi Teknis dan Ilmiah Michelin, Cyrille Roget.
Ban ramah lingkungan ini tidak hanya terbuat dari karet alam dan bahan daur ulang saja. Michelin diketahui memproduksi ban MotoE dengan material kulit jeruk, resin pohon pinus, minyak bunga matahari, dan baja bekas.
Perusahaan asal Perancis ini berharap dapat menerapkan metrik tersebut di seluruh jajaran bannya pada tahun 2030. Melalui ban MotoE ini, Michelin berharap bisa menjadi langkah besar untuk mencapai target tersebut.
"Melalui ban MotoE, kami juga membuktikan bahwa kami mampu melakukan apa yang kami katakan. Inilah yang membuat kami menonjol dan memberikan kami alasan bagus untuk bisa mengatasi tantangan 100 persen ban berkelanjutan pada 2050," ucap Roget.
DICKY KURNIAWAN | RIDEAPART
Baca: Klasemen Moto3 2022: Mario Aji Turun Peringkat Lagi
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.