Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Mukjizat Dari Jerman

Pelatih PSSI Bernd Fischer menganjurkan para pemain minum minuman dari Jerman, minuman tersebut mengandung karbohidrat yang akan diperlukan untuk menumpuk glikogen sebagai sumber tenaga.

21 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PELATIH PSSI Bernd Fischer sering ikut makan bersama-sama pemain asuhannya. Dari sini dia tarik kesimpulan bahwa makanan yang mereka santap saban hari kurang mencukupi untuk mensuplai energi yang mereka butuhkan sebagai pemain bola. "Makanan mereka kekurangan sumber bahan bakar," katanya. Para pemain menurut Fischer kekurangan zat makanan yang diperlukan untuk menumpuk glikogen yang akan dipakai sebagai sumber tenaga. Karena itulah katanya, sekalipun para pemain punya daya uhan berkat latihan berat, setelah 20 menit bertanding mereka kelihatan sudah loyo. Untuk mengatasi kelemahan itu pelatih asal Jerman Barat yang mendapat berbagai keleluasaan fasilitas, punya resep yang nampaknya cukup mudah. Dia telah memesan 3 jenis bahan minuman seharga Kp 1,1 juta dari sebuah perusahaan di Jerman Barat. Untuk memenuhi kebutuhan latihan selama 6 minggu bagi 20 pemam. "Semua atlet top internasional sudah rutin minum ini," katanya kepada TEMP0. Bahan minuman berbentuk bubuk itu terdiri dari minuman sebelum bertanding yang mengandung karbohidrat, terutama gula yang diminum setengah jam sebelum bertanding. Ada pula minuman yang mengandung elektrolit yang terutama mengandung gula dan berbagai zat mineral. Diminum waktu turun-minum atau waktu sedang latihan berat. Sedangkan yang ketiga adalah minuman setelah bertanding untuk memulihkan kesegaran. Sampai pekan kemarin minuman dari Jerman itu belum tiba, sementara latihan berat yang disebutkan para pemain sebagai "latihan PKI" sudah rampung. Namun Fischer berharap bahan minuman itu nanti sudah bisa dipakai pada hari-hari pertandingan di SEA Games di Manila, Desember mendatang. Buat PSSI yang tim managernya Syarnubi Said modal yang dikeluarkan untuk memesan bahan minuman tersebut tak banyak menjadi soai. Tapi apakah akan menolong? Beberapa orang meragukannya. Abubakar Saleh seorang dokter duduk dalam staf Menko Kesra dan penasihat Pusat Ilmu Olahraga malahan tertawa mendengar kabar itu. "Tak ada makanan atau minuman mukjizat untuk olahragawan. Yang penting makanan mereka seimbang dan memenuhi kebutuhan untuk olahraga yang mereka lakukan," katanya. Tetapi ketua tim kesehatan PSSI dr. Harjanto tidak melihat langkah Fischer itu akan percuma. "Idenya itu baik juga. Sebab zat-zat mineral seperti kalium, kalsium, natrium dan magnesium yang keluar dari tubuh bersama keringat memang perlu diganti. Sedangkan minuman mineral yang dipesan Fischer itu, sama seperti vitamin, tak akan membahayakan kalau diminum terlalu banyak," katanya. Abubakar Saleh menyebutkan bahwa makanan lokal saja sebenarnya sudah cukup untuk membekali pemain. Hanya dia punya kritik. "Ahli-ahli gizi sering diajak dalam menentukan gizi pemain, tapi soalnya apakah nasihat-nasihat mereka dilaksanakan?" Waluyo Suryodibroto seorang ahli gizi iari FKUI yang mendapat gelar Doktor untuk Gizi di Inggris yang dalam penyelenggaraan PON X yang baru lalu ikut dalam tim gizi, berkomentar begini "Mungkin yang mau dicapai dari minuman Jerman itu adalah efek psikologisnya. Karena sudah merasa minum minuman dari Jerman pemain akan merasa lebih kuat," katanya tersenyum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus