Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan bangsa Indonesia patut berbangga setelah penetapan pencak silat sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan perjuangan untuk bisa mendapatkan pengakuan itu membutuhkan proses yang panjang. Bahkan Malayasia juga ikut menganggu proses penetapan dengan mengakui bahwa pencak silat juga menjadi budaya mereka. "Sekarang kan sudah resmi punya kita," kata dia di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemenpora, kata Zainudin, masih memiliki pekerjaaan lain buat mempromosikan pencak silat sebagai bela diri asli Indonesia. "Tahap berikutnya adalah kita akan memperjuangkan pencak silat sebagai cabang olahraga atau nomor yang bisa dipertandingkan di Olimpiade," ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Surya Rosa Putra mengatakan Rabu, 11 Desember 2019, pukul 10 pagi waktu Bagota, Kolombia, pencak silat resmi masuk daftar warisan budaya dunia tak benda UNESCO. Pada sidang tersebut, terdapat 42 nominasi untuk diinskripsi sebagai warisan budaya tak benda, termasuk tradisi pencak silat dari Indonesia.
Menurut Surya Rosa Putra, tradisi pencak silat bukan hanya sekedar bela diri, namun juga menjadi bagian dari jalan hidup bagi para pelakunya. “Pencak Silat mengajarkan kita untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan. Meskipun pencak silat mengajarkan teknik menyerang, namun yang terpenting pencak silat mengajarkan kita untuk dapat menahan diri dan menjaga keharmonisan," ujarnya.
Pencak Silat, sebagai salah satu seni bela diri, merupakan tradisi khas Indonesia yang telah ada dari generasi ke generasi. Tradisi pencak silat berawal dari Sumatera Barat dan Jawa Barat dan berkembang ke seluruh wilayah Indonesia dengan masing-masing keunikan gerakan dan musik yang mengiringinya. Tradisi pencak silat memiliki seluruh elemen yang membentuk warisan budaya tak benda.
IRSYAN HASYIM