Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jalan dan lari merupakan dua contoh gerak lokomotor, yaitu gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat dari satu titik ke titik yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua jenis gerak dasar itu telah diperkenalkan kepada siswa sejak duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar (SD) melalui mata pelajaran Olahraga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walaupun sama-sama melakukan aktivitas melangkahkan kedua kaki, jalan dan lari memiliki karakteristiknya masing-masing. Lantas, apa saja perbedaan antara jalan dan lari?
Perbedaan antara Jalan dan Lari
Berikut beberapa perbedaan jalan dan lari yang perlu diketahui:
1. Gerakan
Melansir laman Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), gerak berjalan dilakukan dengan menggerakkan kaki secara bergantian, dengan salah satu kaki selalu menyentuh tanah. Kaki yang melangkah harus ditempatkan pada tanah sebelum kaki yang lain diangkat.
Sementara lari, menurut Antara, dilaksanakan dengan melangkahkan kaki secara bergantian, yang seluruh telapaknya tidak menapak ke tanah, dan tumpuan hanya berada pada ujung kaki atau seperti melayang. Gerakan lari terkesan mengejar kecepatan dengan posisi tubuh condong ke depan.
2. Teknik
Dalam berjalan, berat badan dipindahkan dari tumit ke arah telapak kaki, lalu ke arah jari-jari untuk mendapatkan dorongan. Jari-jari kaki mengarah lurus ke depan dan lengan diayun bebas dari bahu, dengan arah yang berlawanan dengan kaki.
Sementara gerakan lari, yaitu satu kaki mendorong tubuh ke depan, sedangkan kaki lainnya terangkat sebelum menyentuh tanah kembali. Teknik lari lebih menekankan pada dorongan dari kaki, sehingga kecepatan semakin bertambah dibandingkan dengan jalan.
3. Kecepatan
Menurut Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, rata-rata kecepatan jalan kaki umumnya sekitar 1-4 kilometer per jam.
Sementara kecepatan lari adalah lebih dari 8 kilometer per jam, sedangkan kecepatan atlet lari bisa mencapai 10-13 kilometer.
4. Jumlah Kalori yang Terbakar
Melansir WebMD, berlari dapat membakar kalori dua kali lebih banyak per menit dibandingkan berjalan.
Bagi seseorang yang memiliki bobot tubuh 72 kilogram, berjalan dengan kecepatan 5,6 kilometer per jam selama 30 menit akan membakar sekitar 156 kalori.
Sedangkan berlari dengan kecepatan 9,6 kilometer per jam selama waktu yang sama mampu membakar 356 kalori.
5. Berat Badan yang Ditahan
Ketika berjalan, satu kaki akan selalu menginjak tanah. Namun ketika berlari, tubuh akan melayang di udara pada setiap langkah. Setiap kali melangkah kaki dalam aktivitas lari, kaki akan menahan sekitar tiga kali berat badan.
6. Risiko Osteoartritis
Osteoartritis merupakan kondisi di mana sendi terasa nyeri dan bengkak akibat bantalan antartulang rawan yang menipis. Beberapa orang meyakini bahwa berlari akan meningkatkan risiko osteoartritis dibandingkan jalan.
Faktanya, sebuah penelitian terhadap 74.752 pelari dan 14.625 pejalan kaki menunjukkan bahwa pelari mempunyai risiko osteoartritis dan masalah pada pinggul lebih rendah dibanding pejalan kaki.
Para peneliti berpendapat, hal tersebut dapat terjadi karena indeks massa tubuh pelari lebih rendah dibandingkan pejalan kaki, sehingga tekanan pada tulang lebih sedikit.
7. Risiko Cedera
Para peneliti meyakini bahwa pelari atau orang-orang yang melakukan aktivitas olahraga berisiko tinggi lebih mungkin mengalami cedera daripada orang-orang yang hanya berjalan. Berbagai studi menemukan bahwa sekitar 19 persen hingga 79 persen pelari telah mengalami cedera.
Para peneliti juga menyatakan bahwa berlari yang dilakukan dalam durasi berlebihan, walaupun hanya seminggu sekali bisa berpeluang menyebabkan cedera. Orang-orang yang berlari lebih sering dan dengan jarak yang terlalu jauh juga lebih rawan mengalami cedera.
Sementara pejalan kaki mempunyai risiko cedera yang jauh lebih rendah. Dalam sebuah studi terhadap 14.563 mahasiswa yang melakukan berbagai jenis kegiatan fisik, mereka yang berjalan kaki memiliki tingkat cedera yang paling rendah.
Pilihan Editor: 10 Contoh Gerak Lokomotor dan Pengertiannya