Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WOLVERHAMPTON - Stadion Molineux menjadi tempat angker bagi Manchester United pada musim ini. Dua kali sudah Setan Merah takluk di kandang tim promosi Wolverhampton Wanderers itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
United kalah 1-2 dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris 2018/2019, kemarin. Lalu pada Ahad dua pekan lalu, Manchester merah menelan kekalahan dengan skor yang sama di babak perempat final Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris atau FA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wolves memang tim yang sangat menyulitkan bagi MU pada musim ini. Sebab, dalam pertemuan pertama di Old Trafford, 22 September 2018, United juga gagal mengalahkan Wolverhampton. Saat itu kedua tim bermain imbang 1-1.
Menariknya, kekalahan teranyar MU dari Wolves menjadi santapan empuk sejumlah pengamat sepak bola dan media Inggris. Musababnya, dalam laga tersebut manajer United Ole Gunnar Solskjaer menerapkan strategi aneh.
Biasanya manajer 46 tahun itu memakai strategi menyerang 4-3-3, 4-3-1-2, atau 4-4-2. Namun kini ia menerapkan formasi 3-5-1-1. Ya, untuk pertama kalinya Solskjaer memasang tiga bek tengah dalam satu pertandingan.
Tentu Solskjaer punya alasan memakai strategi tersebut. Namun faktanya, memainkan trisula bek tengah tak terlalu sukses pada Manchester United. Kasus paling heboh ketika Louis van Gaal memainkan laga debutnya bersama United dengan menjamu Swansea City di Old Trafford pada 16 Agustus 2014.
Ketika itu Van Gaal menurunkan Phil Jones, Chris Smalling, dan Tyler Blackett dalam satu garis. Hasilnya kacau-balau. Van Gaal akhirnya mengubah formasi dari 3-4-1-2 menjadi 4-2-3-1. United akhirnya kalah 1-2. Sungguh debut pilu Van Gaal.
Formasi tiga bek juga pernah empat kali dipakai Jose Mourinho pada musim ini-sebelum dipecat pada pertengahan Desember lalu. Hasilnya pun buruk. MU menuai dua kali imbang dan dua kali tumbang.
Dalam laga melawan Wolves, kemarin, Solskjaer memainkan trio Victor Lindelof, Smalling, dan Alex Young. Hasilnya, lini pertahanan MU tak sekokoh biasanya. Diogo Jota sukses mencetak gol pada menit ke-25. Ketiga bek tengah United salah langkah hingga mempersilakan Jota lewat begitu saja hingga berhadapan dengan David de Gea.
Petaka tiga bek MU berlanjut. Young diganjar kartu merah wasit Mike Dean pada menit ke-57. Padahal lima menit sebelumnya pemain 33 tahun itu baru saja mendapat kartu kuning. Sebagai gantinya, Solskjaer menarik gelandang Fred dan digantikan oleh Jones delapan menit kemudian. Prahara berlanjut pada menit ke-77 ketika Smalling memberikan gol hadiah kepada tuan rumah. Lengkap sudah penderitaan trisula bek Setan Merah.
Pertanyaan pengamat dan media Inggris adalah mengapa Solskjaer memainkan Young sebagai bek tengah? Padahal ada Jones dan Marcos Rojo dalam skuad pemain yang dibawa United ke Molineux.
Solskjaer beralasan Young bisa memainkan peran ganda-sebagai bek tengah dan bek kanan-ketika menantang Paris Saint-Germain di Parc des Princes, 7 Maret lalu. Ketika itu, Young dipasang sebagai sayap kanan, tapi di tengah laga ditarik ke belakang untuk menambal Eric Bailly yang cedera.
"Saat itu dia menuntaskan tugas dengan baik. Menurut saya, Young bisa menjadi pilihan kami memasang tiga bek, tapi dia masih bisa ikut membantu serangan," kata pelatih berkebangsaan Norwegia itu.
Solskjaer menyayangkan sikap Young yang terlalu berani mengambil bola dari kaki Jota hingga diganjar kartu merah oleh wasit. "Mungkin saja dia terlalu bersemangat hingga terjadi pelanggaran. Kondisi ini sempat menyulitkan kami, tapi hanya sebentar. Dengan 10 pemain, kami masih bisa mempertahankan penguasaan bola," kata Solskjaer.
Bek MU era 1997-2000, Danny Higginbotham, ikut mengkritik skema pertahanan Solskjaer. Menurut dia, ketiga bek seperti belum terbiasa bermain dalam formasi tersebut. Terlebih Young, yang masih terlalu sering membantu serangan dari sayap.
Higginbotham pun mendukung keputusan wasit memberikan kartu merah kepada Young. Menurut pandangan mantan pemain Southampton dan Stoke City itu, kaki Young sebenarnya mengincar bola tapi terlalu kencang hingga menubruk kaki Jota. "Dalam laga ini, Wolves sungguh lihai mempersilakan United menguasai bola dan menanti kelengahan tim tamu," kata pria berusia 40 tahun itu.
Kekalahan dari Wolves menjadi modal buruk MU menjamu Barcelona dalam laga pertama babak delapan besar Liga Champions, di Old Trafford, Kamis pekan depan. Meski begitu, mantan pelatih Cardiff City itu tetap optimistis timnya bisa tampil dengan fisik dan mental yang prima saat menjamu Blaugrana.
"Kami akan segera mengevaluasi penampilan hari ini, lalu menyiapkan strategi melawan Barcelona. Tentu laga melawan Barcelona teramat berat. Mereka tim terbaik di dunia saat ini," kata Solskjaer.
Lalu pertanyaannya, masih ingin memasang skema tiga bek tengah lagi melawan Barcelona, Solskjaer? MANCHESTER EVENING NEWS | SKY SPORTS | INDRA WIJAYA
Lima Laga United Memakai Tiga Bek Tengah
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo