Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Peternak Babi Bikin Rekor

Conny The Ay Kiong, 29, menumbangkan 3 rekor nasional angkat besi dalam PON X/1981. Panggilan untuk memasuki pelatnas Sea Games tak bisa dipenuhinya karena masalah keluarga.

3 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERAWAKANNYA tak begitu mengesankan -- agak kerempeng. Tapi tangkai barbel, beban seberat satu kuintal lebih ternyata dengan mudah diangkatnya. Padahal berat badannya, untuk tinggi 170 cm, cuma 56 kg. Itulah Conny The Ay Kiong, 29 tahun, pemegang tiga medali emas PON X yang menumbangkan tiga rekor nasional angkat besi. Conny di Gedung Kemakmuran, Jakarta, tempat kejuaraan diselenggarakan pekan lalu, mengangkat snatch 105 kg (rekor lama atas nama Maman Suryaman 103,5 kg) dan clean & jerk 130 kg (rekor lama atas nama Charlie Depthios 127,5 kg). Terjadi pula rekornya dalam total kedua angkatan yang sebelumnya, juga dibuat Charlie, cuma 227,5 kg. "Oom Paul Nio yang menjadikan saya juara," kata Conny. Paul Nio adalah atlet angkat besi tahun 50-an yang kini terjun sebagai pembina. Conny, anak ketiga dari 12 bersaudara dalam keluarga The, memasuki olahraga angkat besi sejak berusia 20 tahun. "Saya menyukai olahraga ini." katanya. Hampir tiap pagi ia menggotong karung berisi makanan babi. "Di rumah saya mengangkat makanan ternak. Di tempat latihan saya menggotong besi. Tak banyak beda 'kan." Walau sehari-hari bekerja berat ia masih sempat berlatih lima kali daiam semingggu untuk menghadapi PON X. Hari istirahatnya Kamis dan Minggu. Pagi ia berlatih fisik, berupa senam dan jogging, selama satu jam. Sore latihan teknik dan poer, di bawah pengawasan Paul Nio, sekitar empat jam. Kegiatan latihan ini telah dimulainya Maret. Makanannya, kata Conny, tak istimewa. "Saya ini orang susah." Conny, yang sudah berkeluarga di Ujungpandang, cuma tamat SD. Dia harus mengasuh adik-adiknya. Ibu dan bapaknya sudah uzur. Sedang harta yang ada cuma peternakan babi yang tak seberapa besar. "Itulah sebabnya saya tak bisa memenuhi panggilan memasuki pelatnas SEA Games," katanya. Ia berharap PABBSI, induk organisasi angkat besi, mengizinkannya berlatih di daerah, dan baru memanggilnya Desember, waktu mau berangkat ke Manila saja. "Sayang kalau Conny tak terpilih untuk SEA Games," kata atlet senior Usman Nasution. Atlet angkat besi lain yang menyamai prestasi Conny adalah Sori Enda Nasution di kelas 60 kg. Angkatan Sori Enda untuk snatch 116 kg (rekor lama 115 kg) dan clean & jerk 146 (145,5). Kedua rekor lama itu atas namanya sendiri, serta total angkatan menjadi 262 kg (rekor lama atas nama Madek Kasman 242,5 kg). Bedanya: Sori Enda tinggal di pelatnas dan diasuh oleh Bazanowski dari Polandia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus