Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Tuah GBK di Laga Indonesia Vs Jepang

Dukungan sekitar 70 ribu penonton di Gelora Bung Karno diyakini akan menjadi faktor pembeda dalam laga Indonesia melawan Jepang.

15 November 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Di atas kertas, timnas Indonesia, yang menempati peringkat ke-130 dunia, hampir tidak punya peluang menang melawan Jepang, raksasa Asia yang menduduki peringkat ke-15 dunia.

  • Namun, seperti diakui pelatih timnas Jepang, ada faktor nonteknis berupa dukungan 70 ribu suporter fanatik yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno atau GBK.

  • Kekalahan dari Jepang dan Arab Saudi akan menutup peluang Indonesia lolos dari Grup C Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026.

STADION Utama Gelora Bung Karno akan menjadi sumber kekuatan tim nasional atau timnas Indonesia. Salah satu stadion terbesar di dunia yang berdiri sejak 1962 ini menjadi gelanggang saat pasukan Garuda menjamu timnas Jepang pada malam ini, Jumat, 15 November 2024, pukul 19.00 WIB. Masih dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, empat hari kemudian, timnas Indonesia akan kembali ke Stadion Gelora Bung Karno atau GBK untuk meladeni Arab Saudi di Grup C Zona Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di atas kertas, Indonesia tak ada apa-apanya dibanding kedua tim tamu itu. Jepang merupakan kekuatan terbesar sepak bola Asia, dengan menempati peringkat ke-15 dunia. Di atas mereka hanya ada tim papan atas dari Eropa dan Amerika Selatan—plus Maroko di peringkat ke-13. Sejak 1998, mereka tak pernah absen dengan tampil tujuh kali di Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2022 di Qatar, Samurai Biru menaklukkan dua raksasa Eropa, Jerman dan Spanyol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gelandang sayap timnas Jepang, Takumi Minamino, berlatih menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Indonesia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 14 November 2024. TEMPO/M. Taufan Rengganis

Sementara itu, Arab Saudi menempati posisi ke-59. Mereka enam kali tampil dalam Piala Dunia, termasuk saat menaklukkan Argentina—yang kemudian menjadi juara dunia—dalam Piala Dunia 2022.

Adapun Indonesia bertengger di posisi ke-130 dunia dan belum pernah tampil dalam pentas sepak bola terakbar tersebut. Putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia ini merupakan capaian terbaik tim Merah Putih. Jadi, secara teknis, peluang Indonesia merebut tiga poin cuma setipis sutra.

Namun ada faktor nonteknis, yaitu dukungan penonton yang akan memenuhi lebih dari 70 ribu kursi di Stadion Utama GBK. Sejumlah tim tamu mewaspadai tuah gelanggang yang kerap membuat timnas Garuda tampil beringas itu. Misalnya, saat menahan imbang Australia, 0-0, pada 10 September 2024.

"Timnas Indonesia punya suporter-suporter fanatik yang akan mendongkrak penampilan mereka," kata Hajime Moriyasu, pelatih timnas Jepang, seperti ditulis situs web Konfederasi Sepak Bola Asia, AFC, menjelang partai Indonesia melawan Jepang. "Kami harus bersiap menghadapi kemungkinan mereka bermain lebih agresif."

Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia, menyadari ada jurang pemisah berupa 115 peringkat dunia. Namun dia meminta pasukannya tak menyerah sebelum bertarung. "Kami tak akan kalah mental dari mereka," kata juru taktik asal Korea Selatan tersebut seperti dikutip dari situs web PSSI.

Dalam laga Indonesia melawan Jepang, Shin Tae-yong mendapat amunisi baru, yaitu Kevin Diks Bakarbessy, bek FC Kobenhavn di Liga Denmark. Pemain naturalisasi berdarah Maluku tersebut tak sabar membela timnas Merah Putih di hadapan 70 ribu penonton di Stadion GBK.

"Kita selalu punya peluang saat bermain di kandang. Dukungan penonton yang luar biasa harus dijadikan modal," kata Ronny Pangemanan, pengamat sepak bola, kepada Tempo. Sejak pertemuan pertama dalam Asian Games 1954, timnas Indonesia telah 16 kali meladeni Jepang. Hasilnya, timnas Garuda meraih kemenang 5 kali, 2 kali imbang, dan 9 kali kalah. Terakhir, Indonesia takluk 1-3 di Piala Asia 2023.

Catatan dari pertemuan terakhir tersebut bisa menjadi tolok ukur kekuatan kedua tim. Menurut Ronny, kekuatan Jepang relatif sama, sedangkan Indonesia meningkat pesat. Sebab, kini ada delapan pemain diaspora yang menjadi tulang punggung timnas Indonesia. Mereka adalah kiper Maarten Paes; bek Jay Idzes, Calvin Verdonk, dan Kevin Diks; gelandang Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Eliano Reijnders; serta penyerang Ragnar Oratmangoen. Oratmangeon, yang memperkuat FCV Dender di Liga Belgia, menjadi pemain tersubur di fase kualifikasi Piala Dunia ini dengan dua gol. "Tim ini berbeda dari timnas yang Jepang kalahkan dalam Piala Asia 2023 di Qatar," kata Ronny.

Dia menyatakan tidak ada hal yang tak mungkin dalam sepak bola. "Paling tidak, hasilnya bisa imbang," ujar dia. Hasil seri melawan Jepang plus kemenangan empat pertandingan terakhir bisa menempatkan Indonesia sebagai runner-up Grup C.

Dimulai pada Oktober 2023 dengan 47 negara, kini tersisa 18 negara yang terbagi ke dalam tiga grup di putaran tiga babak kualifikasi ini. Juara dan runner-up grup langsung lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Sementara itu, peringkat ke-3 dan ke-4 harus menjalani penyisihan lanjutan di putaran empat yang terdiri atas tiga grup. Juara grup meraih tiket ke Piala Dunia, sedangkan runner-up harus melewati babak play-off melawan wakil dari konfederasi lain untuk bisa tampil di AS, Meksiko, dan Kanada.

Nathan Tjoe-A-On menerima umpan dari Justin Hubner saat berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 14 November 2024. TEMPO/M. Taufan Rengganis

Lantas, bagaimana peluang ke Piala Dunia jika timnas kalah malam nanti? "Peluang tetap ada asalkan menang melawan Arab Saudi," kata Ronny. Berikutnya, timnas harus meraih poin penuh dalam empat pertandingan terakhir. "Tapi, kalau kalah oleh Jepang dan Arab Saudi, hampir pasti tersisih."

Pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan menganggap hasil seri melawan Jepang bernilai setara dengan kemenangan bagi Indonesia. Menurut dia, Oratmangoen cs punya modal memetik hasil tersebut. "Asalkan jangan membuat kesalahan di daerah sendiri," kata Yusuf. Dia mencontohkan saat timnas Indonesia kebobolan dalam laga melawan Cina pada 15 Oktober 2024 akibat kesalahan koordinasi antara Shayne Pattynama dan Ivar Jenner. Begitu juga saat Bahrain mencuri gol saat injury time pada 10 Oktober 2024 karena para pemain lengah dalam menjaga tiang jauh ketika lawan menyepak tendangan sudut.

Yusuf juga menyarankan Shin Tae-yong lebih responsif mengganti pemain yang tampil buruk. Misalnya, Asnawi Mangkualam dan Ivar Jenner saat bertandang di Cina baru ditarik keluar pada menit ke-85. Pratama Arhan, yang menggantikan Asnawi, langsung berkontribusi pada gol Thom Haye lewat lemparan jauhnya pada menit ke-86.

Ronny memperkirakan Shin Tae-yong mengerahkan pasukannya tampil habis-habisan dalam dua laga di Stadion GBK ini. "Jika kalah, bukan tak mungkin dia dipecat," kata Ronny. "Sebab, PSSI menargetkan lolos hingga putaran keempat."

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Ihsan Reliubun berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus