Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pindah ke cirebon

Kesebelasan psit cirebon dalam kompetisi pssi komda jabar 1977 mengalahkan persib bandung. persib merosot ke tempat ke-2. kemenangan psit didukung klub-klub di cirebon.

10 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KIBLAT sepakbola di Jawa Barat agaknya sedang beralih ke kota Cirebon. Pertengahan Agustus lalu, usainya kompet1si PSSI Komda Jabar 1977, menampilkan kesebelasan PSIT (Cirebon) ke singgasana kejuaraan. Persib Bandung yang selama ini dikenal sebaai kesebelasan terkuat di Jawa Barat merosot ke tempat ke-2. Diikuti juara ketiga Persika (Karawang), Perssi (Sukabumi) dan juru-kunci PSB (Bogor). Persaingan antara PSIT dan Persib ketat. Dalam kompetisi penuh masing-masing kesebelasan dalam 8 kali pertandingan berhasil mengumpulkan 10 biji. Tapi selisih gol akhirnya menentukan. "Sesungguhnya PSIT dapat menurunkan kesebelasan yang lebih kuat," ujar Kumaedhi Syafrudin pada TEMPO,"asal saja para klub anggota PSIT konsekwen dengan AD ART bond." Soalnya menurut Ketua II PSIT itu, ada beberapa pemain inti PSIT yang berasal dari klub tertentu sering absen dalam kesebelasan bond Cirebon ini. Karena pada waktu yang bersamaan sedang berlangsung pula turnamen tidak resmi. Kurangnya disiplin pemain (klub) diakui pula oleh pelatih Kaelani, bekas pemain nasional dari Jawa Barat yang pernah melatih Diklat Salatiga. "Waktu-waktu latihan kurang diperhatikan. Kadang-kadang mereka tidak hadir tanpa alasan." Pemain lebih berat kepada klub daripada bond. Tapi, menurut Kumaedhi, gejala-gejala itu lumrah dalam sepakbola. Bahkan pergesekan antara klub dan bond itu menunjukkan dinamika persepakbolaan di kota Udang itu. "Kami tidak sepenuhnya menyalahkan klub, karena bagaimanapun klub adalah basis kami dan klub itulah yang memelihara pemain PSIT," kata Kumaedhi. Jadi, jalan keluarnya tidak bisa lain kecuali bertumpu pada program Komda PSSI Jabar. Berdasar prograrn itu pimpinan PSlT akan menyesuaikan kegiatannya. "Jangan di tengah-tengah kompetisi Komda sedang berlangsung lalu ada turnamen tidak resmi menyelak dan menarik beberapa pemain PSIT karena klubnya ikut bertanding," tambahnya. Permasalahan inilah yang sedang digarap pimpinan PSSI hasil Kongres Luar Biasa di Semarang: antara lain penertiban semua kegiatan berdasarkan program kerja dari tingkat nasional, bond sampai pada klub. Di Cirebon kegiatan sepakbola berpokok pada 12 buah klub. Di antaranya terdapat PS Kotamadya Cirebon yang diilhami PS Jayakarta di Ibukota. Selain itu PS Porkam (Pertamina) besar sekali sumbangannya. Stadion Bima (Pertamina) yang megah menantang anak-anak muda untuk bisa bermain di sana. Tak kurang dari 5 pemain PSIT berasal dari PS Porkarn. Klub-klub lain yanR terbilang disegani adalah PS Pop (Plered), PS Kalitengah dan PS Telkom. Untuk merayakan kemenangan PSIT dalam kompetisi PSSI Jabar 1977, kini sedang direncanakan pada awal Oktober yang akan datang, pertandingan segitiga antara PSIT, Suryanaga (Surabaya) dan sebuah klub dari Jakarta, kemungkinan Jayakarta atau Warna Agung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus