KIBLAT sepakbola di Jawa Barat agaknya sedang beralih ke kota
Cirebon. Pertengahan Agustus lalu, usainya kompet1si PSSI Komda
Jabar 1977, menampilkan kesebelasan PSIT (Cirebon) ke singgasana
kejuaraan. Persib Bandung yang selama ini dikenal sebaai
kesebelasan terkuat di Jawa Barat merosot ke tempat ke-2.
Diikuti juara ketiga Persika (Karawang), Perssi (Sukabumi) dan
juru-kunci PSB (Bogor).
Persaingan antara PSIT dan Persib ketat. Dalam kompetisi penuh
masing-masing kesebelasan dalam 8 kali pertandingan berhasil
mengumpulkan 10 biji. Tapi selisih gol akhirnya menentukan.
"Sesungguhnya PSIT dapat menurunkan kesebelasan yang lebih
kuat," ujar Kumaedhi Syafrudin pada TEMPO,"asal saja para klub
anggota PSIT konsekwen dengan AD ART bond." Soalnya menurut
Ketua II PSIT itu, ada beberapa pemain inti PSIT yang berasal
dari klub tertentu sering absen dalam kesebelasan bond Cirebon
ini. Karena pada waktu yang bersamaan sedang berlangsung pula
turnamen tidak resmi. Kurangnya disiplin pemain (klub) diakui
pula oleh pelatih Kaelani, bekas pemain nasional dari Jawa Barat
yang pernah melatih Diklat Salatiga. "Waktu-waktu latihan kurang
diperhatikan. Kadang-kadang mereka tidak hadir tanpa alasan."
Pemain lebih berat kepada klub daripada bond.
Tapi, menurut Kumaedhi, gejala-gejala itu lumrah dalam
sepakbola. Bahkan pergesekan antara klub dan bond itu
menunjukkan dinamika persepakbolaan di kota Udang itu. "Kami
tidak sepenuhnya menyalahkan klub, karena bagaimanapun klub
adalah basis kami dan klub itulah yang memelihara pemain PSIT,"
kata Kumaedhi.
Jadi, jalan keluarnya tidak bisa lain kecuali bertumpu pada
program Komda PSSI Jabar. Berdasar prograrn itu pimpinan PSlT
akan menyesuaikan kegiatannya. "Jangan di tengah-tengah
kompetisi Komda sedang berlangsung lalu ada turnamen tidak resmi
menyelak dan menarik beberapa pemain PSIT karena klubnya ikut
bertanding," tambahnya. Permasalahan inilah yang sedang digarap
pimpinan PSSI hasil Kongres Luar Biasa di Semarang: antara lain
penertiban semua kegiatan berdasarkan program kerja dari tingkat
nasional, bond sampai pada klub.
Di Cirebon kegiatan sepakbola berpokok pada 12 buah klub. Di
antaranya terdapat PS Kotamadya Cirebon yang diilhami PS
Jayakarta di Ibukota. Selain itu PS Porkam (Pertamina) besar
sekali sumbangannya. Stadion Bima (Pertamina) yang megah
menantang anak-anak muda untuk bisa bermain di sana. Tak kurang
dari 5 pemain PSIT berasal dari PS Porkarn. Klub-klub lain yanR
terbilang disegani adalah PS Pop (Plered), PS Kalitengah dan PS
Telkom.
Untuk merayakan kemenangan PSIT dalam kompetisi PSSI Jabar 1977,
kini sedang direncanakan pada awal Oktober yang akan datang,
pertandingan segitiga antara PSIT, Suryanaga (Surabaya) dan
sebuah klub dari Jakarta, kemungkinan Jayakarta atau Warna
Agung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini