Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Technical Delegate cabang olahraga tenis Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara atau PON 2024, Akhyar Matra, mengungkapkan penyebab penutupan sejumlah bagian permukaan lapangan tenis di Stadion Harapan Bangsa dengan lakban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Kamis pagi, sebelum pertandingan final nomor tunggal putra dimulai, beberapa petugas dan wasit tampak menemukan permukaan lapangan tiga yang mengelupas dan menghasilkan lubang. "Secara teknis, saya tidak tahu penyebabnya, tapi yang jelas itu karena hujan," kata Akhyar ketika ditemui di tengah-tengah pertandingan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Kamis, 19 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibatnya, pertandingan antara Muhammad Rifqi Fitriadi dari Jawa Timur dan Tegar Abdi Wibowo dari Kalimantan Selatan pun terlambat sekitar 15 menit. Penyelenggara butuh waktu memperbaiki permukaan tersebut. Cara yang dilakukan panitia adalah dengan menutupi permukaan tersebut dengan lakban.
Akhyar menduga permukaan lapangan mengelupas karena hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Banda Aceh pada Selasa, 17 September 2024 dan Rabu, 18 September 2024, sehingga air menyerap ke dalam pori-pori lapangan dan menyeruak keluar ketika panas. "Setelah itu kan panas, air itu pun menguap dan keluar dari permukaan, sehingga muncul lubang," kata dia.
Untuk menutupi lubang tersebut, kata dia, pihaknya menutupinya sementara dengan lakban. Meski tidak lazim, ia menjamin keamanan lapangan untuk digunakan sebagai lokasi pertandingan dan menegaskan tidak akan memindahkan pertandingan. "Kalau pindah lapangan persoalannya lain. Karena lapangan ini masih layak dipakai, kita pakai. Kecuali lapangan tidak layak dipakai, baru kita pindah," ucap dia.
Adapun penutupan lubang permukaan di lapangan dilakukan dua kali. Pertama, dilakukan sebelum laga nomor tunggal putra dimulai. Kedua, ketika berjalannya pertandingan set satu antara Rifqi dan Tegar. Wasit menghentikan permainan selama lima menit untuk membersihkan air yang keluar dari permukaan lapangan dan menutupinya dengan lakban. Kemudian, pertandingan dilanjutkan dan berjalan lancar hingga akhir.