Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nur Azizah, putri keempat pasangan Jalaludin Sinaga, 56 tahun dan Erlina Br Ginting, 51 tahun yang berhasil menorehkan namanya dengan memperoleh medali emas dalam senam ritmik Special Olympics World Games Berlin, Jerman 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Special Olympics World Games merupakan kejuaraan olahraga untuk difabel atau anak berkebutuhan khusus di seluruh dunia. Festival olahraga internasional yang penuh warna dengan tujuan mencapai pengakuan dan partisipasi sosial yang lebih besar dari para penyandang disabilitas dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perasaan senang dan bangga dirasakan Jalal dan Erlina selaku orang tua Azizah. Jalal mengungkapkan bahwa lingkungan tempat ia bekerja turut membantu perkembangan Azizah.
Pelatih senam ritmik Special Olympics World Games Berlin, Elly Pudji Kusumawati pun sangat senang atas prestasi yang telah dicetak oleh anak didiknya tersebut. “Alhamdulilah kami bisa menang,” ujar Elly Kusumawati dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Jalal, ayah dari Azizah ini merupakan pensiunan PTPN V, salah satu perkebunan milik negara yang tergabung dalam sub holding Palm Co. Ia merampungkan masa pengabdiannya di perusahaan plat merah tersebut selama 30 tahun, yakni pada Agustus 2020 silam.
Banyak lika-liku perjalanan yang dilalui Azizah ketika akan mengikuti senam ritmik. Beragam hambatan harus dilalui oleh Jalal dan istrinya.
“Saya sangat bangga, bahagia, sekaligus haru ketika mendengar perjuangan Bapak Jalal dan Ibu Ernalina yang telah membesarkan Azizah dengan cara yang spesial hingga mampu menjadi bagian generasi terbaik untuk mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional,” tutur Jatmiko, dikutip dari PTPN V.
Siapa sangka, prestasi gemilang ini ditorehkan gadis cilik yang turun di nomor pertandingan alat simpai dan bola membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Orangtua dari Putri Nur Azizah bangga akan prestasi yang diperoleh. Dilansir dari ptpn5.com, berikut adalah profil Putri Nur Azizah.
Nur Azizah adalah putri pensiunan PT Perkebunan Nusantara atau PTPN V yang merupakan atlet down syndrome olahraga ritmik.
Jalal, ayah Azizah menceritakan bahwa Azizah dalam proses kelahirannya merupakan bayi terlahir dengan normal. Namun, ketika genap memasuki usia 5 tahun mengalami kelambatan dalam berbicara. Bukan hanya mengalami kelambatan berbicara saja, ia juga kesulitan dalam melakukan aktivitas selayaknya anak-anak normal pada umumnya. Sehingga mengalami kesulitan dalam mengikuti serangkaian pembelajaran di taman kanak-kanak.
Jalal memupus kesedihannya karena putri keempatnya mengalami down syndrom. Ia kemudian sebisa mungkin mencari pendidikan yang terbaik untuk putrinya itu. Azizah kemudian diterima di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pelita Nusa, di Kota Pekanbaru yang merupakan sekolah untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Azizah sangat aktif di Sekolah, dari sana bakat Azizah mulai tampak. Perkembangan positif Azizah di sekolah tak bisa dijauhkan dari lingkungan tempat tinggalnya. Dukungan yang baik selalu hadir kepada keluarga di lingkungan perumahan karyawan perusahaan PTPN V.
“Lingkungan positif dan dukungan pimpinan sangat penting dalam membantu tumbuh kembang ananda Azizah. Untuk itu, saya ingin berterima kasih kepada seluruh rekan dan pimpinan PTPN V yang terus mendukung keluarga saya dan Azizah hingga meraih beragam presrtasi,” katanya, dikutip dari website PTPN V.
Pilihan Editor: Indonesia Raih Total 21 Medali di Special Olympics 2019