Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pemain bola voli Proliga 2020 mewaspadai penyebaran virus Corona. Selama jeda satu bulan, para pemain akan diberi waktu libur selama dua pekan. Namun sebenarnya ketua tim memilih untuk tidak libur untuk konsentrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Soal virus corona, kami akan memberikan fasilitas dalam latihan. Pasti kami isolasi, tidak boleh ada siapapun yang bersentuhan dengan pemain. Dan, ada alat-alat untuk mendeteksi atau alat apapun yang terkait dengan Corona, pasti ada" kata Imam Agus Faisal, ketua tim Jakarta BNI 46 Putri, di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Ahad malam, 15 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap saat, kata dia, pihak manajemen akan memantau dan memeriksa para pemain. Masalah libur selama dua pekan, pihak manajemen Jakarta BNI 46 masih berkoordinasi dengan pelatih.
"Masalah libur masih kita koordinasikan, kalau saya inginnya tidak libur. Kalau libur begini (sambil memberi isyarat performa menurun). Lebih baik diisolasikan di Sentul (padepokan voli Jenderal Polisi Kunarto), Kesehatan, kemudahan terjaga, toh tinggal sebulan lagi," kata dia.
Megawati Hangesti Pertiwi, kapten Jakarta BNI 46, ingin libur. Selama dua pekan akan dimanfaatkan pulang ke rumahnya di Jember Jawa Timur. "Iingin libur, toh rumah saya di desa," kata Mega.
Lutfi Sukri, juru bicara panitia Proliga 2020, menyatakan jika memang masih ada ancaman virus corona, pada seri berikutnya hingga final akan dilaksanakan di Sentul. Itu pun tanpa penonton. "Rugi tidak apa-apa yang penting sehat," kata dia. Jika situasi sudah memungkinkan sudah terbebas corona, Final Four akan dilaksanakan di Kediri 3-5 April, Solo 10-12 April, dan Yogyakarta 18-19 di Amongrogo untuk Final. "Kami menginginkan tetap normal," kata dia.
MUH SYAIFULLAH