Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
YOGYAKARTA - Pelatih PSIS Semarang, Jafri Sastra, mewaspadai Laskar Super Elang Jawa yang belakangan terus meraih tren positif. Dalam laga lanjutan Liga 1, PSS Sleman akan bertarung meladeni tamunya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, sore ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PSS Sleman telah meraih hasil bagus. Sekarang di klasemen, secara tim mereka juga bagus, kami harus tampil lebih ngotot besok," ujar Jafri Sastra, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PSS Sleman memang sedang on fire. Dalam dua laga terakhir, mereka mencetak kemenangan atas Kalteng Putra 2-0 dan melibas Persebaya 2-1.
Dengan tambahan enam poin di dua laga terakhir itu, kini tim promosi itu mengoleksi 12 poin. Tiga poin lainnya didapatkan dari hasil tiga kali imbang dan hanya sekali mengalami kekalahan. Saat ini posisi mereka di klasemen cukup gagah, duduk di peringkat kelima.
Mendapatkan banyak sorotan sebagai tim promosi yang sukses, pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyanto, memilih merendah. "Bagi saya ini hal yang berlebihan, ini baru awal kompetisi. PSS harus menjalani 27 laga lagi. Jadi, jangan sampai pemain over confidence," tutur dia.
Kemenangan itu diakui Seto mungkin menambahkan semangat bagi para pemainnya. Mereka juga tengah dalam kondisi mental bagus selepas memenangi dua laga terakhir, yakni saat melawan Kalteng Putra dan Persebaya Surabaya.
Namun, dalam menghadapi PSIS Semarang, Seto tak akan meremehkan tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar itu. PSIS memang sempat terpuruk 0-2 saat menantang Borneo FC di kandangnya di Stadion Segiri pada 10 Juli lalu.
Namun saat itu PSIS tak diperkuat enam pilarnya. Kini, dalam menghadapi PSS Sleman, skuad besutan Jafri Sastra itu sudah kembali lengkap.
Sebaliknya, kini Laskar Super Elang Jawa terancam pincang karena lebih dari lima pemainnya dilaporkan masih mengalami cedera. "Dari PSS yang pasti tiga pemain tak bisa tampil besok," ujar Seto.
Pemain yang dipastikan absen karena cedera itu adalah Alfonso de La Cruz, Rudi Widodo, dan Dave Mustaine.
Tak hanya itu, empat pemain lain PSS juga dalam kondisi tak prima dan terancam tak bisa dimainkan. Mereka adalah Purwaka Yudhi yang bermasalah pada lutut, Haris Tuharea bermasalah hamstring, Kusheda Yudho nyeri paha, dan Brian Fereira yang sakit.
"Ini laporan terakhir dari tim medis, ya kami coba lihat besok siapa bisa dimainkan. Semoga yang ada keluhan bisa diminimalkan sakitnya," ujar dia.
Seto mengakui kemungkinan absennya tiga pilarnya akan berpengaruh terhadap timnya. Namun untuk mengantisipasinya, dia menyatakan telah menyiapkan pengganti.
PSIS Semarang dalam kacamata Seto memiliki kedalaman materi pemain yang mumpuni. "Mereka punya semangat juang yang bagus, counter attack yang bagus, juga pemain yang bagus," ujar dia.
Pemain PSS Sleman, Bagus Nirwanto, menuturkan dalam melawan PSIS Semarang ia akan mengutamakan kolektivitas. Sebab, PSIS dikenal sebagai tim yang cukup kuat pertahanannya. "Kami tak boleh bermain egois, harus saling percaya untuk bermain kolektif," ujar dia.
Hal yang sama juga akan dilakukan PSIS. Menghadapi anak asuh Seto Nurdiyantoro yang tampak solid saat menggulung Persebaya lalu, ia menginstruksikan timnya bermain secara kolektif. Hal itu dilakukan untuk meredam manuver pemain-pemain menonjol yang membahayakan.
Sebelumnya kedua tim pernah bertemu. Dalam laga uji coba menjelang berputarnya Liga 1 itu, PSIS harus menelan kekalahan tipis 0-1. Namun, menurut Jafri, hal itu tidak bisa dijadikan ukuran.
Sebab, saat uji coba itu kerangka tim belum maksimal dan kedua tim sama-sama masih mencoba pola permainan untuk menemukan yang cocok. "Kami sudah berlatih baik sebelum laga lawan PSS ini. Semoga besok penampilan sudah kembali prima," ujar Jafri.
PRIBADI WICAKSONO | IRFAN BUDIMAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo