Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Misi Radja Nainggolan, eks AS Roma, di Klub Sepak Bola Bhayangkara FC

Eks pemain timnas sepak bola Belgia, Radja Nainggolan, bergabung dengan Bhayangkara FC. Menyelamatkan klub dari degradasi. 

17 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Bhayangkara FC merekrut bekas pemain tim nasional sepak bola Belgia, Radja Nainggolan, melalui bursa transfer pemain.

  • Radja Nainggolan memiliki misi penyelamatan Bhayangkara FC dari zona degradasi di Liga 1.

  • Meski harus merogoh kocek lebih dalam, perekrutan Radja Nainggolan bisa mendongkrak pemasukan klub.

MENGENAKAN jersei latihan berwarna kuning, Radja Nainggolan, 35 tahun, mengikuti semua sesi latihan yang diberikan pelatih klub anyarnya, Bhayangkara Presisi Indonesia Football Club. Mantan gelandang tim nasional sepak bola Belgia itu melakukan pemanasan, berlari keliling lapangan, melakukan rondo, menjalani simulasi pertandingan, berlatih mengolah bola mati, dan melakukan pendinginan. Latihan di Lapangan B Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 12 Desember 2023, itu merupakan latihan kedua Radja bersama skuad Bhayangkara FC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat sesi simulasi pertandingan 7 lawan 7, Radja bermain bersama anggota skuad Bhayangkara: Matias Mier, Zulfahmi Arifin, Anderson Salles, Junior Brandao, dan Indra Kahfi dengan Awan Setho sebagai kiper. Dalam sesi tersebut, mantan pemain Inter Milan itu menampilkan jiwa kepemimpinan dengan berulang kali memberikan instruksi kepada rekan-rekannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sehabis latihan, Radja menilai keadaan timnya tidak dalam kondisi baik. Eks pemain AS Roma itu mengaku rekan-rekannya masih perlu berjuang keras untuk mencapai level yang diharapkan. “Saya perfeksionis. Saya pikir untuk tim yang berada di peringkat terakhir itu sulit. Saya menginginkan kesempurnaan, bahkan jika itu adalah pemain asing, mereka harus melakukan segalanya dengan baik,” kata Radja di pinggir lapangan.

Pernyataan Radja itu selaras dengan kondisi Bhayangkara di Liga 1 musim 2023-2024 ini. Hingga pekan ke-22, klub berjulukan The Guardian itu masih menempati posisi juru kunci pada klasemen sementara dengan 12 poin. Anak asuhan pelatih Roberto Carlos Mario Gómez itu baru meraih satu kemenangan, sembilan kali bermain imbang, dan menderita 12 kekalahan.

Bergabungnya Radja memberi asa bagi klub untuk keluar dari zona degradasi. Radja melihat secara keseluruhan rekan-rekannya punya kemampuan untuk bisa menjadi lebih baik. Namun ia berharap mereka berlatih lebih keras untuk berada pada level yang lebih bagus. “Saya pikir ada beberapa kualitas (yang dimiliki pemain), tapi ada banyak perjuangan juga yang harus dikerjakan. Jika tidak, tim ini tidak akan lebih baik,” tuturnya.

Radja yakin dapat mengangkat permainan Bhayangkara. Ia pun berharap rekan-rekannya punya visi yang sama. “Jika saya bermain dalam tim ini, saya ingin semua orang menjadi sempurna. Anda bisa membuat kesalahan karena itu hal yang biasa, tapi ide (untuk menanggulanginya) harus baik,” ucap mantan pemain klub sepak bola Liga Serie A Italia, Cagliari Calcio, itu.

Bhayangkara FC menjamu Persita Tangerang dalam laga lanjutan kompetisi di pekan ke-23 Liga 1. Laga itu berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Ahad malam, 17 Desember 2023. Radja bakal melakoni laga debutnya dalam kesempatan tersebut. Ia berharap bisa membantu tim meraih tiga poin alias kemenangan kedua di sepanjang paruh pertama turnamen ini.

Dia menerangkan, masih ada waktu bagi dia dan rekan-rekannya untuk bekerja keras demi tampil apik dalam laga tersebut. “Saya pikir, kami perlu memenangi pertandingan ini. Setelah itu, kami bisa beristirahat dengan mudah dan bisa bekerja lebih baik pada paruh kedua Liga 1,” kata eks gelandang tengah klub Jupiler Pro League Belgia, Royal Antwerp, itu.

Pelatih Bhayangkara FC, Mario Gómez, 66 tahun, mengatakan Radja dalam laga melawan Persita berpeluang masuk skuad. Namun dia hanya akan duduk di bangku cadangan. “Tidak siap. Dia (Radja Nainggolan) mungkin hanya akan berada di bangku cadangan. Kita lihat besok,” tuturnya saat ditemui di Lapangan B Gelora Bung Karno, 12 Desember 2023.

Radja sebelumnya mengalami masalah pada betis sehingga batal menjalani debut saat Bhayangkara FC bertandang ke kandang PSM Makassar pekan lalu. Padahal pemain keturunan Indonesia-Belgia itu telah mengikuti sesi latihan di Parepare, Sulawesi Selatan. Menurut Gómez, Radja masih memerlukan waktu agar kembali ke kondisi prima. “Dia mulai berlatih lagi hari ini. Mungkin butuh waktu lagi. Dia harus bekerja keras untuk bisa bermain melawan Persita.”

Chief Operating Officer Bhayangkara Sumardji bercerita, perekrutan Radja melalui bursa transfer pemain adalah bagian dari kebutuhan tim untuk selamat dari zona degradasi. Ia mengatakan posisi gelandang yang menjadi titik lemah klub sesuai dengan peran yang selama ini dijalankan Radja di klub sebelumnya ataupun di timnas Belgia. “Makanya, pas dia jadi ambasador Piala Dunia U-17, ada manajemen Bhayangkara yang melobi,” ucap Sumardji melalui sambungan telepon, 10 Desember 2023. 

Menurut Sumardji, pada saat dilobi, Radja ditanyai apakah tertarik bermain di Liga Indonesia. “Supaya ada gairah juga buat liga Indonesia. Terus, lama berdiskusi, ternyata Radja menyatakan bersedia. Makanya kami tindak lanjuti,” tutur Sumardji, yang berpangkat komisaris besar polisi dan menjadi manajer tim nasional Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja.

Meski harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar pemain bintang asal Eropa, Sumardji mengatakan tak terlalu risau karena hal itu juga mendongkrak pemasukan klub. Setelah kedatangan Radja, dia menambahkan, Bhayangkara telah mendapat penjajakan dari beberapa calon sponsor. “Dengan adanya Radja, tim Bhayangkara mendapat aura positif. Awalnya banyak yang acuh tak acuh. Sekarang sponsor malah mendekati kami,” ujarnya.

Menurut Sumardji, dalam sepak bola, yang bisa menarik sponsor adalah pemain bintang. “Ketika di klub tidak ada pemain bintang, cari sponsor susah. Saya sudah membuktikannya,” katanya. Bhayangkara FC merupakan klub sepak bola yang dimiliki badan usaha Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia.

Pengalaman merekrut Radja, ucap Sumardji, bakal diulangi dengan mendatangkan bintang Eropa lain pada musim depan. Apalagi fasilitas yang diminta tidak muluk-muluk. Sumardji mengungkapkan, langkah itu bisa mendongkrak kualitas liga Indonesia. “Radja fasilitasnya sama kok dengan pemain asing lain. Mobil yang dikasih juga Innova dan dia mau, kok,” tuturnya.

Kini fokus utama klub, Sumardji menerangkan, adalah lolos dari zona degradasi. Harapan itu pun disimpan di pundak Radja Nainggolan yang memberi asa baru dalam ruang ganti klub. Bergabungnya mantan pemain SPAL itu membuat pemain lain lebih bersemangat. “Tentunya setiap game ketika Radja bermain bisa membawa poin bagi tim,” ujar Sumardji.

Selain itu, Sumardji punya rencana mendorong keterlibatan Radja dalam memajukan sepak bola Indonesia. Ia berencana melibatkan rekrutan anyarnya itu dalam klinik pelatihan dan pertandingan hiburan. “Supaya masyarakat bisa mengetahui Bhayangkara lebih baik. Tapi kami berfokus menyelamatkan klub dari degradasi dulu sebagai langkah awal,” dia mengungkapkan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Randy Febriansyah berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Misi Radja Menyelamatkan Bhayangkara"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus