Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari akan bersaing dalam pemilihan Presiden Asian Cycling Confederation (ACC) atau Konfederasi Balap Sepeda Asia periode 2025-2029 pada Kamis, 6 Februari 2025. Laki-laki yang akrab disapa Okto itu menjadi kandidat kuat dalam kongres ACC yang berlangsung di Bangkok, Thailand.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami punya tagline, ‘One Asia, One Vision, One Family’. Jadi mulai dari kenapa family sebagai fundamental, supaya punya visi yang sama, membuat Asia menjadi nomor satu," kata Okto dikutip dari Antara, di Bangkok, Rabu, 5 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Okto, yang merupakan mantan Presiden Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ICF), mengungkapkan target sebagai presiden ACC adalah membawa lebih banyak atlet Asia ke Olimpiade. Faktanya, dari 45 negara Asia yang berkompetisi dalam Olimpiade Paris 2024, Asia hanya mendapat satu medali yaitu emas nomor freestyle dari China.
"Ini tantangan yang saya sampaikan kepada para anggota di Asian Cycling Confederation bahwa kita harus bisa berintegrasi atau melakukan pusat pelatihan bersama di Asia supaya mendorong atlet-atlet Asia itu bisa tampil, berdiri sama gagahnya dengan atlet-atlet dari kontinental yang lain," ujar Okto. "Di dunia ini ada lima kontinental dan Asia sebagai kontinental yang paling besar mestinya kita bisa memberikan dampak yang sangat signifikan khususnya di balap sepeda."
Menatap Olimpiade 2028, Okto mengatakan kerja sama seharusnya tidak hanya dilakukan bersama 45 negara anggota ACC. Ia memiliki inisiatif untuk memaksimalkan kerja sama antara pihak ketiga, yaitu sponsor.
Kerja sama pihak ketiga tersebut dapat masuk dalam sejumlah program ACC seperti Olympic Solidarity atau Asian Cycling Solidarity untuk memberikan dukungan dalam berbagai macam bentuk kepada negara-negara yang ada di bawah naungan ACC.
"Ini akan sangat berdampak terhadap prestasi menuju Olimpiade apalagi ketika kita fokus nanti kan kalau hari ini kan mencar-mencar semuanya jalan sendiri-sendiri kalau besok semuanya bisa disinergikan agenda pertandingan bisa disinergikan kita akan melihat lebih banyak atlet dari Asia yang ikut bertanding di Olimpiade," kata Okto.
"Kalau atlet dari Asia itu lebih banyak yang tanding di Olimpiade artinya peluang untuk mendapatkan medali pun akan menjadi lebih banyak lagi. Nah, sekarang PR-nya kalau Olimpiade selalu bagaimana mendorong supaya atletnya lebih banyak qualified, nah setelah itu baru mereka bertanding untuk mendapatkan yang terbaik."
Saat menjabat sebagai Presiden Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ICF) periode 2015 - 2021, Okto berhasil menerapkan konsep hexagon of success yang terfokus pada peningkatan kualitas atlet, pelatih wasit, kejuaraan, arena, dan organisasi.
Selama di bawah kepemimpinan Raja Sapta Oktohari, Indonesia mencapai kesuksesan di berbagai ajang balap sepeda kelas dunia. Okto berperan dalam mencetak lebih banyak atlet peraih medali emas, mengantarkan partisipasi atlet Indonesia di Olimpiade, mengembangkan wasit sertifikasi UCI, serta memperkuat peran Indonesia dalam tata kelola balap sepeda global.
Pilihan Editor: Menjelang Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Matangkan Aspek Taktikal Para Pemain Timnas Indonesia U-20
Catatan: Berita ini mengalami perbaikan pada Kamis, 6 Februari 2025 pukul 12.35. Perbaikan judul yang semula tertulis “Raja Sapta Oktohari Terpilih Jadi Presiden Konfederasi Balap Sepeda Asia Periode 2025-2029”, kami perbaiki menjadi, “Raja Sapta Oktohari Bersaing dalam Pemilihan Presiden Konfederasi Balap Sepeda Asia Hari Ini” untuk mengindari salah persepsi.