Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

S.O.S, Herlina

Nyaris tenggelam, tapi dapat diselamatkan. sebelumnya kerjasana herlina dengan cahaya kita yang juga sudah gawat.(or)

16 Februari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAPAS klub Bangka Billiton Sport Association (BBSA) Tama sudah pernah sampai di tenggorokan. Tanda S.O.S. (Selamatkan Jiwa Kami) yang mereka kirimkan ke alamat PT Astra International ternyata tak mendapat tanggapan. "Terpaksa para pemain saya pulangkan," kata Joseph Lukito, pimpinan BBSA Tama. Ia pun sudah menulis surat kepada PSSI bahwa klubnya tidak bisa lagi mengikuti kompetisi Galatama putaran kedua. Bubar? Ternyata belum. Pekan lalu Herlina Kasim, seorang pengusaha, menyelamatkan nasib BBSA Tama lewat injeksi pemain dan dana, serta akan diusahakannya untuk bisa mengikuti terus kompetisi Galatama. Ny. Kasim ini dulu dikenal sebagai pahlawan Trikora (Irian Parat) yang mendapat Pending Emas. "Kapan saja pengurus PSSI memberi izin, kami siap untuk bertanding," ujar Herlina. BBSA Tama baru menyelesaikan 13 pertandingan dengan hasil 2 kali menang dan 11 kali kalah. Klub lain, misalnya Pardedetex, sudah main 21 kali. Tampaknya tak mudah untuk menyesuaikan kembali jadwal kompetisi. "Perlu didengar dulu pendapat klub-klub lain. Karena ikut sertanya kembali BBSA Tama akan mempengaruhi jadwal yang sudah ada," kata Sekjen PSSI, Hans A. Pandelaki. BBSA Tama, sesuai dengan permintaan sebelumnya, sama sekali tidak termasuk daftar pertandingan putaran kedua. "Tentang hidupnya kembali mereka tak ada persoalan." Tak hanya wajah pemain yang berubah dalam BBSA Tama. Juga pengurusnya berganti. Lukito menyerah kan sepenuhnya kepengurusan klub kepada Herlina. Para pendiri terdahulu "sampai sekarang tidak ada yang menyatakan keberatan," cerita Ny. Lukito yang mengutip suaminya. BBSA Tama, yang sebelumnya mangkal di Jakarta, selanjutnya akan bermukim di Cirebon. "Sesuai dengan anjuran PSSI agar home base klub Galatama tidak hanya berkumpul di Jakarta," lanjut Herlina. Pengurus BBSA Tama gaya baru sudah mendaftarkan 16 orang -- semuanya pemain klub (amatir) Caprina yang Januari lalu mengikuti kejuaraan nasional antar klub Piala Soeharto. Pemain lama, dan pernah tenar, seperti Slamet Pramono dan Hartono tak lag dipakai. Sebelum dengan BBSA Tama, Herlina telah menolong Cahaya Kita. Tapi setelah dua bulan, berakhir kerjasama mereka 4 Februari. Selama bekerja sama dengan Cahaya Kita, yang keadaannya juga gawat, antara lain Herlina telah mengeluarkan biaya untuk bertanding melawan Pardedetex di Medan, dan ongkos melawan Jayakarta di Bogor. Kaslan membenarkan adanya bantuan tersebut. "Itu logis sebagai pimpinan," ujar Kaslan Rosidi, pimpinan Cahaya Kita. Tapi hubungan antara Herlina dan Cahaya Kita rupanya tidak tertuang di dalam akte notaris. Herlina belajar dari kekeliruannya semula. Kini ia cenderung memelihara BBSA Tama. Klub ini dalam putaran pertama lalu menempati posisi juru kunci. Kompetisi lanjutan Galatama tampak makin seru. Klub Jayakarta -- selama ini tak terkalahkan -- akhir Januari kesandung di kaki pemain Perkesa 78, dan kalah 2-1. Di bawah Jayakarta, menyusul Warna Agung dengan nilai kemenangan yang mendekat. BBSA Tama, walaupun nanti boleh memasuki kompetisi lagi, diduga akan membutuhkan waktu lama untuk memperbaiki posisinya yang tercecer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus