IA, putri seorang pedagang tembakau, mengaku sampai usia
sembilan tahun tak begitu tertarik pada laut. Ketika suatu hari,
di tahun l970, sewaktu ayahnya mengajak dia dan keempat
saudaranya piknik ke Poras, tempat rekreasi di kawasan pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya, segalanya jadi berubah. Itulah Inawati
Setiawan, atlet ski air dari Jawa Timur, pemegang lima mendali
emas Kejuaraan Ski Air Nasional 1980.
Inawati, lahir di Surabaya, 3 ApriI l961, andaikata tidak punya
orangtua berada mungkin tak bakalan menjadi olahragawati ski
air. Keinginan yang semula mau disalurkannya lewat Perkumpulan
Ski Air Poras tak digubris oleh pengurus organisasi tersebut.
Alasannya, konon lantaran postur Inawati tak meyakinkan. "Untung
ayah mau membelikan peralatan ski air dan speedboad-nya
sekalian," kata Inawati.
Sejak itu Inawati dan saudaranya giat berlatih. Kini yang aktif
tinggal Inawati dan abangnya, Ridwan. "Soalnya ski sudah
mencandu bagi saya," lanjut Inawati. Tiga saudaranya yang lain
ada yang berhenti berolahraga sama sekali dan ada yang memilih
renang.
Inawati, sekarang duduk di tingkat I Fakultas Sastra,
Universitas Widya Mandala, Surabaya tetap berperawakan kecil.
Tingginya cuma 150 cm. Tapi prestasinya boleh dibanggakan. Tak
cuma untuk ukuran lokal, juga di tingkat Asia. Ia sudah dalam
kejuaraan tahunan Asia Tenggara hampir tak pernah pulang tanpa
medali emas di leher. Inawati mulai berpartisipasi di tingkat
Asia, tahun l973. "Semua itu adalah berkat dorongan keluarga dan
pelatih," ujar Inawati.
Kapten (L) Lalu Sadely, pelatih nasional, menyebut sukses
Inawati banyak ditopang oleh ketekunan dan keseriusannya dalam
berlatih. Untuk teknik Inawati berlatih teratur tiap hari libur.
Sedang latihan fisik dilakukannya di rumah tiap hari dengan
bermain tali dan senam. Sejak tahun lalu, ia menambah dosis di
pusat kesegaran jasmani Isna, milik pelatih renang Iskandar.
Walau Inawati adalah atlet nasional, di rumah ia tak mendapat
perlakuan istimewa mengenai soal makan, juga dalam pekerjaan.
"Makan sama seperti yang lain, dan juga dalam membantu ibu,"
kata Inawati. Di luar jam kuliah kesibukan Inawati adalah
mengawas, perusahaan mebel orangtuanya.
Inawati, pernah terpilih dua kali sebagai Olahragawati Terbaik
pilihan SIWO Jakarta (1973 dan 1979) bertekad untuk
mempertahankan gelar di tingkat nasional maupun Asia beberapa
tahun lagi. Cita-citanya yang belum kesampaian adalah menjadi
juara dunia.
Di kalangan atlet putra, prestasi keluarga Setiawan, juga tak
mengecewakan. Ridwan, walau tak begitu menonjol seperti Inawati,
pun merupakan atlet andalan daerah maupun nasional. Ia adalah
kampiun overrall nasional 1980. Dari Kejuaraan Ski Air Nasional
1980 di Jakarta, pekan lalu, kedua putra keluarga Setiawan telah
menyumbangkan 10 medali emas dari 12 yang diboyong tim Jawa
Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini