Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ski Inawati

Berhasil meraih lima medali emas dalam kejuaraan ski air nasional 1980 (pernah terpilih sebagai olahragawati terbaik 1973 dan 1979). (or)

27 September 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA, putri seorang pedagang tembakau, mengaku sampai usia sembilan tahun tak begitu tertarik pada laut. Ketika suatu hari, di tahun l970, sewaktu ayahnya mengajak dia dan keempat saudaranya piknik ke Poras, tempat rekreasi di kawasan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, segalanya jadi berubah. Itulah Inawati Setiawan, atlet ski air dari Jawa Timur, pemegang lima mendali emas Kejuaraan Ski Air Nasional 1980. Inawati, lahir di Surabaya, 3 ApriI l961, andaikata tidak punya orangtua berada mungkin tak bakalan menjadi olahragawati ski air. Keinginan yang semula mau disalurkannya lewat Perkumpulan Ski Air Poras tak digubris oleh pengurus organisasi tersebut. Alasannya, konon lantaran postur Inawati tak meyakinkan. "Untung ayah mau membelikan peralatan ski air dan speedboad-nya sekalian," kata Inawati. Sejak itu Inawati dan saudaranya giat berlatih. Kini yang aktif tinggal Inawati dan abangnya, Ridwan. "Soalnya ski sudah mencandu bagi saya," lanjut Inawati. Tiga saudaranya yang lain ada yang berhenti berolahraga sama sekali dan ada yang memilih renang. Inawati, sekarang duduk di tingkat I Fakultas Sastra, Universitas Widya Mandala, Surabaya tetap berperawakan kecil. Tingginya cuma 150 cm. Tapi prestasinya boleh dibanggakan. Tak cuma untuk ukuran lokal, juga di tingkat Asia. Ia sudah dalam kejuaraan tahunan Asia Tenggara hampir tak pernah pulang tanpa medali emas di leher. Inawati mulai berpartisipasi di tingkat Asia, tahun l973. "Semua itu adalah berkat dorongan keluarga dan pelatih," ujar Inawati. Kapten (L) Lalu Sadely, pelatih nasional, menyebut sukses Inawati banyak ditopang oleh ketekunan dan keseriusannya dalam berlatih. Untuk teknik Inawati berlatih teratur tiap hari libur. Sedang latihan fisik dilakukannya di rumah tiap hari dengan bermain tali dan senam. Sejak tahun lalu, ia menambah dosis di pusat kesegaran jasmani Isna, milik pelatih renang Iskandar. Walau Inawati adalah atlet nasional, di rumah ia tak mendapat perlakuan istimewa mengenai soal makan, juga dalam pekerjaan. "Makan sama seperti yang lain, dan juga dalam membantu ibu," kata Inawati. Di luar jam kuliah kesibukan Inawati adalah mengawas, perusahaan mebel orangtuanya. Inawati, pernah terpilih dua kali sebagai Olahragawati Terbaik pilihan SIWO Jakarta (1973 dan 1979) bertekad untuk mempertahankan gelar di tingkat nasional maupun Asia beberapa tahun lagi. Cita-citanya yang belum kesampaian adalah menjadi juara dunia. Di kalangan atlet putra, prestasi keluarga Setiawan, juga tak mengecewakan. Ridwan, walau tak begitu menonjol seperti Inawati, pun merupakan atlet andalan daerah maupun nasional. Ia adalah kampiun overrall nasional 1980. Dari Kejuaraan Ski Air Nasional 1980 di Jakarta, pekan lalu, kedua putra keluarga Setiawan telah menyumbangkan 10 medali emas dari 12 yang diboyong tim Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus