Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PALEMBANG - Seusai libur dua hari setelah menang atas Mitra Kukar pada Jumat lalu, skuad Sriwijaya FC mulai berlatih di Stadion Bumi Palembang kemarin. Mereka berfokus melakoni laga penentuan akhir Liga 1 melawan Arema FC di Malang, Ahad mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Meski ada perubahan jadwal laga melawan Arema dari semula 7 Desember menjadi 9 Desember 2018, tetap latihan dipercepat. Libur hanya dua hari," kata asisten pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Libur dua hari tersebut, menurut Hartono, dimanfaatkan beberapa pemain untuk pulang bertemu dengan keluarganya.
Menurut Hartono, kebijakan ini diambil karena laga melawan Singo Edan itu sangat penting untuk menentukan nasib mereka: bertahan di Liga 1 atau turun kelas ke Liga 2.
Posisi Arema FC sendiri sudah aman. Mereka saat ini berada di papan tengah atau di posisi ke-7. Sebaliknya, kondisi Sriwijaya amat genting. Saat ini mereka berada di peringkat ke-15 atau satu tingkat dari zona degradasi.
Namun persaingan di peringkat bawah ini teramat ketat, masing-masing klub memiliki peluang untuk keluar dari zona merah ini, tak ada pilihan bagi mereka untuk menang.
Hingga pekan ke-33, tiga tim memiliki nilai sama, yakni 39 poin. Selain Sriwijaya FC, ada Perseru Serui dan Mitra Kukar yang berada persis di zona degradasi.
Selain itu, dua tim lainnya, PSMS Medan dan PS Tira, bisa mengubah keadaan karena mereka masih memiliki satu laga lebih banyak.
Walhasil, Sriwijaya FC tak punya pilihan selain memenangi laga melawan Arema FC. Hasil imbang, apalagi kalau kalah, akan membahayakan mereka.
Itu sebabnya, pelatih Alfredo Vera menilai laga melawan Arema FC layaknya final. "Arema nanti bermain tanpa penonton, mungkin ini bisa menjadi hal positif bagi kami. Semoga kami bisa memetik tiga poin di sana," kata dia.
Striker Alberto Goncalves menyebut masa persiapan akan sangat menentukan keberhasilan timnya untuk dapat memenuhi target mencuri poin penuh di kandang Arema nantinya.
"Sebelum melawan Mitra Kukar kemarin, saya sangat optimistis karena selama masa persiapan seluruh pemain sangat fokus, semangat, dan lapar untuk memberikan yang terbaik buat tim," kata dia.
Ia berharap kondisi ini bisa tetap dipertahankan oleh pemain-pemain lain. "Bermain di tandang memang akan terasa berbeda dan lebih berat. Peluang kami tetap ada, semua harus percaya diri dan bekerja maksimal seperti sebelumnya," kata dia.
Tampil all out juga akan dilakukan Manuchekhr Dzhalilov. Pemain sepak bola asal Tajikistan yang terpilih menjadi Pemain Terbaik AFC pada 2017 ini berjanji akan tampil habis-habisan pada laga penentu tersebut. "Saya berharap bisa cetak gol di sana nanti," kata dia.
Dzhalilov sempat mengalami paceklik gol di awal putaran kedua. Namun striker lincah ini berhasil menunjukkan kualitasnya dan mencetak gol di laga terakhir Sriwijaya FC melawan Mitra Kukar lalu. Sebuah gol dari kaki kirinya itu berhasil membuat Sriwijaya FC memetik kemenangan 3-1 atas Mitra Kukar.
Pemain terbaik AFC 2017 ini pun berharap bisa mengakhiri musim ini dengan happy ending. "Saya tentunya ingin klub yang pertama saya di Indonesia jangan sampai terdegradasi. Saya ingin semua berakhir dengan kebahagiaan," katanya. ANTARA | IRFAN BUDIMAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo