Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sutrisno, Lahir dari yang Ditelantarkan

30 Desember 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SATU lagi oase menyejukkan di tengah kekeringan prestasi olahraga Indonesia. Pada 15 November silam, Sutrisno, atlet angkat berat asal Lampung memecahkan rekor dunia kelas 60 kilogram dalam Kejuaraan Angkat Berat Dunia 2001 di Finlandia. Ia berhasil mengumpulkan tiga emas dan satu perak dengan total angkatan 710 kilogram, 2,5 kilogram lebih berat dari rekor lama. Sebuah prestasi yang luar biasa, sekaligus mengenaskan. Sebab ia berlaga bukan karena diberangkatkan oleh Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia, melainkan atas inisitif dirinya dan pelatih. Pemecah rekor dunia ini dilahirkan di Natar, Lampung Selatan, 20 Maret 1975. Sehari-hari ia tinggal bersama istri dan kedua anaknya di sebuah rumah berukuran 7x12 meter di Bandarlampung. Setiap hari Sutrisno berlatih di Padepokan Gajah Lampung selama lima jam, pagi dan sore. "Saya sudah bertekad, menjadi seorang atlet berarti harus jadi juara," kata Sutrisno. Saat ke Finlandia, peraih empat emas dan predikat the best lifter di Kejuaraan Dunia Junior 1996 di Bali ini, hanya ditemani Edi Santoso, pelatihnya. Ardi Bramantyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus