Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Syarnubi di meja hijau?

Ketua umum pssi, syarnubi said, diadukan oleh panitia turnamen galunggung, dituduh mencemarkan nama baik dan memfitnah panitia turnamen galunggung, buntut dari pembekuan persija timur. (or)

23 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAJI Syarnubi Said diadukan ke kepolisian. Orang pertama PSSI itu dituduh telah mencemarkan nama baik dan memfitnah panitia turnamen Galunggung. Menurut surat pengaduan itu, Syarnubi, pada konperensi pers 29 September, dikutip beberapa surat kabar sebagai mensinyalir penyelenggaraan turnamen ini didorong ambisi pribadi dan ditunggangi pihak-pihak tertentu yang menginginkan terjadinya perpecahan di dunia sepakbola Indonesia. Pengaduan diajukan lewat Kapolri di Mabak, 11 Oktober. Tapi Mabak mengalihkan perkara ini ke Kodak Metro Jaya. Empat hari kemudian menyusul pula gugatan perdata dari panitia turnamen lewat Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Panitia turnamen Galunggung yang antara lain terdiri dari Solichin GP Dick Latumahina, Herlina Kassim, Prasetyo Soeprapto, Priyo Sanyoto, mempercayakan perkara ini pada pengacara Doeryat Rahario SH. Dalam gugatan perdata Syarnubi Saiddituntut uang ganti rugi Rp 1 milyar. Kemudian, pengacara juga meminta sita jaminan atas rumah dan tanah di Jalan Lembang 53-55 Jakarta Pusat, termasuk mobil-mobil milik di rumah tersebut atau milik Syarnubi yang ada di tempat lama. Di tengah keadaan persepakbolaan yang masih belum mantap seperti sekarang, pertikaian itu tentu bukan kabar yang pantas. "Kenapa mesti ribut-ribut begitu. Tangani saja anak-anak supaya lebih berprestasi," komentar Kamaruddin Panggabean, manajer Mercu Buana yang sudah 50 tahun berkecimpung di PSSI. "Kami kagct mendengar pengaduan itu. Kami tak punya maksud mencemarkan nama baik atau memfitnah," kata Ir. Sutyono J. Alis, Sekretaris Umum PSSI. Syarnubi sendiri yang katanya mendengar pengaduan itu dari koran tak banyak komentar ketika ditanya. "Saya baru tahu dari surat kabar," katanya. Tapi wartawan Merdeka sempat mengutip ucapan Syarnubi yang lain: "Kita terpaksa melayani orang-orang brengsek." Priyo Sanyoto, panitia turnamen Gahlnggung dengan tegas membantah tuduhan Syarnubi. Turnamen kata Priyo, bertujuan mengumpulkan dana untnk korban Galunggung dan menghasilkan uang Rp 500 ribu lebih untuk diserahkan kepada yang kena musibah. Menurut Priyo penyelenggaraan turnamen juga bertujuan menegakkan prinsip. Sebab, katanya, tindakan PSSI membekukan Persija Timur pimpinan Herlina Kassim adalah suatu perbuatan yang tak mengindahkan AD/ART PSSB Rupanya inilah awal mula keributan itu. Karena tindakan PSSI dalam intern perkumpulan itu, maka muncul reaksi 4 perserikatan di DKI: Persija, Persija Timur, Persija Barat dan Persija Selatan. Mereka sepakat tak mengikuti rencana atau kegiatan yang ditangani Said Rusli, Ketua PSSI Komda DKI. Empat perserikatan ini, plus Persib (Bandung), kemudian menyelenggarakan turnamen Galunggung (20-23 September). Persija Timur yang dibekukan PSSI, ikut jadi panitia dan terjun di turnamen Galunggung. Tentu saja PSSI merasa 'ditampar'. "Seolah-olah hal ini menantang," kata Syarnubi. Maka muncullah peringatan keras pada Persija, yang menjadi pengambil inisiatif penyelenggaraan turnamen Galunggung. Tapi pihak PSSI membantah seakanakan Syarnubi telah mengucapkan katakata fitnah terhadap panitia turnamen Galunggung. "Dalam rekaman tak ada kalimat tersebut," bantah Uteh Yahya, Humas PSSI. Ucapan ini kemudian dipertegas dengan siaran pers yang dikeluarkan Sekretaris Umum PSSI, Ir. Sutyono J. Alis. Menurut siaran itu setelah pengurus PSSI mempelajari rekaman konperensi pers dengan teliti dan seobyektif-obyektifnya, berkesimpulan: di dalamnya tak terdapat hal-hal yang mencemarkan nama baik panitia turnamen Galunggung atau pribadi anggota. Kata-kata mensinyalir yang diucapkan Syarnubi hanyalah bermaksud memperingatkan dan meminta perhatian kepada perserikatan-perserikatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus