Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ricuh Gol Si Joko

Pertandingan niac mitra lawan bintang timur dalam kompetisi liga utama yang berlangsung di surabaya, terjadi keributan. wasit risardi iman diprotes, dianggap tidak tegas dalam keputusannya. (or)

23 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIA baru saja mengikuti penataran wasit di Jakarta (4-8 Oktober). Dari hampir 30 wasit yang ditatar, Risardi Iman, 40 tahun, memperoleh nilai paling tinggi: 100. Tetapi seminggu kemudian, dalam pertandingan antara klub Liga Utama Niac Mitra lawan Bintang Timur di Surabaya, 13 Oktober, dia terlibat kericuhan, Pada menit ke-53 Joko Malis, penyerang Niac Mitra, menerima bola umpan dengan sisi badannya. Tetapi kontrol bola tersebut rupanya kurang pas. Diolahnya cepat-cepat pakai dada. Lantas ditembakkannya ke gawang dan masuk. Wasit Risardi Iman meniup pluit panjang dan menunjuk titik di tengah lapangan. Angka 2-0 untuk Niac Mitra. Gol itu kelihatannya bersih. Kedua orang penjaga garis tidak melambaikan bendera ketika bola masih dikuasai Joko Malis. Tetapi kemudian para pemain Bintang Timur beramai-ramai mengerumuni wasit, memprotes. Dan meminta supaya gol itu dibatalkan. Menurut mereka, Joko Malis lebih dulu menyentuh bola dengan tangannya. Protes itu langsung diterima Risardi Iman dan membatalkan gol kedua tersebut. Sedangkan Niac Mitra bersikeras gol yang diciptakan penyerangnya itu sah. Ribuan penonton yang mengharapkan tontonan yang menarik, ternyata hanya melihat para pemain yang bergerombol mengelilingi wasit. Lama-lama mereka tak sabar. Teriakan dan batu pun dilayangkan ke arah wasit yang mereka anggap tak tegas. Bahkan ada penonton yang mau menyerbu para pemain Bintang Timur. Tetapi tembakan peringatan petugas keamanan mengusir mereka kembali. Suasana dalam Stadion Gelora 10 November tegang. Beberapa penonton menyalakan api dengan cara membakar tumpukan sampah di dua bak sampah di pinggir lapangan. Para pemain, dengan menumpang bis yang dikawal ketat, berhasil meninggalkan lapangan. Sedangkan wasit Risardi berhasil menyelamatkan diri dengan berkedok seragam ABRI sambil membawa megafon. Dan masuk ke mobil patroli Garnizun yang sengaja datang menjemput dia di tengah lapangan. Jadi hakim susah. Jadi wasit juga susah, keluh wasit Risardi Iman yang sehari-hari adalah hakim di Pengadilan Negeri Malang. Kepada wartawan TEMPO dia mengatakan bahwa dia mengubah keputusan karena yakin Joko Malis memang hand ball lebih dulu. Tetapi mengapa gol itu dia anulir setelah datang protes dari Bintang Timur? "Inilah sulitnya. Karena situasi," katanya. Karena tekanan? "No. Tidak. Saya mengambil keputusan tidak dengan maksud apaapa. Betul-betul kelual dari sini," katanya sambil menunjuk ke dadanya. Dalam suasana diprotes kiri-kanan, Risardi memutuskan menghentikan pertandingan--masalahnya pun dibawa ke PSSI. Menurut ceritanya, dia sendiri sebenarnya mau meneruskan pertandingan yang berlangsung 13 Oktober itu sampai selesai. Cuma gol kedua yang berakibat ricuh itu ditangguhkan dulu. "Demi kelangsungan pertandingan. Kalau sudah selesai, proteslah ke PSSI. Kan ada video yang bisa dijadikan bahan mengambil keputusan," ujarnya. Tetapi pada saat genting di sore hari itu, manajer Niac Mitra, M. Basri, menolak pertandingan dilanjutkan dan gol kedua "digantungkan". Artinya, Niac hanya mau melanjutkan pertandingan kalau skor dinyatakan 2-0. "Untuk membuktikan Joko Malis hand ball atau tidak, bisa dilihat kembali melalui video," kata Basri. Sampai akhir pekan kemarin PSSI belum berhasil mengambil keputusan. Tapi kericuhan itu sendiri menjadi warna hitam dalam musim kompetisi Liga Utama 1982/1983 yang baru berjalan 2 bulan. Dan penggemar bola dan pemuja Niac Mitra diuji kesetiaannya, karena harus membayar untuk pertandingan yang tidak selesai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus