Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Taiwan Menang, Indonesia Terhibur

Kuo Chie Hsiung Taiwan juara "Indonesia Open 1978" mengalahkan Hsu Seng San juara Indonesia Open 1975. Pemain golf Indonesia Hasan Hamdan bisa masuk babak terakhir untuk pertama kalinya.(or)

8 April 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PUKULAN jarak pendek di atas green menentukan kemenangan. Dan Kuo Chie Hsiung (Taiwan) yang memiliki perhitungan cermat untuk pukulan tersebut akhirnya keluar sebaai juara"Indonesia Open 1978" yang diperebutkan di Padang Golf Ancol, Jakarta, selama 4 hari sejak 30 Maret yang lalu. Dia mencatat skor terendah, 9 di bawah par 275 dan mengantongi hadiah uang sebesar 4.884 dolar AS. Ketika melakukan pukulan awal (tee-off) pada hari terakhir skornya masih berimbang dengan teman senegaranya, Hsu Seng San, juara Indonesia Open '75, sama-sama mencatat 7 di bawah par. Dengan diiringi sekitar 1.000 penonton yang terus menerus membuntutinya dari belakang, Chie Hsiung membuat dua kali kesalahan. Sewaktu tee-off di hole 4 par 3, bolanya melenceng ke kiri. Bola dia angkat dengan tongkat wedge tapi toh gagal mendekati bendera. Dengan dua putt barulah bola bersarang ke lobang. Dia bogey (mencatat pukulan 1 di atas par) di sini. Kemudian ketika tee-off dari hole 10, bolanya bersembunyi di bawah pohon. Baru pada pukulan ketiga bola jatuh di green. Bogey lagi. Tapi pada hari penentuan itu dia berhasil meraih 4 buah birdie (mencatat pukulan 1 di bawah par) masing-masing di hole 9, 14, 16 dan 18. Dia tampak begitu yakin dengan pukulan putt. Pada hole terakhir ketika dia berdiri di atas green, panitia berseru kepada tukang potret dan juru kamera teve untuk tidak mengambil gambar ketika Chie Hsiung membuat pukulan putt. Tapi suara ceklak-ceklik dari alat potret tidak mau berhenti. Hsiung sendiri tak acuh dengan gangguan suara itu. Dan dari jarak 4 yard bola dia tenggelamkan ke lobang. Birdie. Para penggemar golf sebenarnya menaruh harapan pada Hsu Sheng San untuk merebut kembali kejuaraan. Apalagi setelah melihat prestasinya hari pertama, ketika dia sudah mencatat 5 di bawah par 66. Pada tiga hari berikut ia merosot dalam membaca laju lambannya green Pada hari terakhir di hole 15, dia membuat bogey, hanya karena pukulan putting dari jarak kurang 1 yard yang gagal. Skornya anjlok menjadi 6 di bawah par 278. Eleutri Nival dari Pilipina juga mencatat skor sama, hingga mereka berdua sama-sama menduduki tempat ke dua, dengan hadiah uang 2700 dolar AS. Mirip Anak Tegal Nival, seorang di antara 159 peserta luar negeri, jadi pemain kesayangan hari itu. Karena pukulannya yang mantap, sebut-sapanya yang manis terhadap penonton, di samping tampangnya yang mirip anak Jawa dari Tegal. Ia merupakan pemain yang mengumpulkan skor mantap dari hari ke sehari (69, 69, 71, 69). Dia tak pernah terpengaruh oleh dua lawan-lawannya dalam satu grup (Hsu Sheng San dan Hsieh Min Nan). Nleskipun kedua lawannya menggoda dengan membuat pukulan kedua supaya berada di green untuk par 5 berjarak 490 dan 530 yard. Nival tak terpengaruh. Dengan pukulan santai dia selalu menempuh jarak itu dengan tiga pukulan, dan masing-masing tetap par. "Saya bisa mencapai jarak itu dengan dua pukulan, tapi saya ragu-ragu. Dan kalau saya pukul jangan-jangan saya bisa double bogey,'' katanya. Permainan yang cukup tegang dipertontonkan oleh Mike Krantz dari Amerika Serikat. Pada hole 17 par 5 jarak 530 yard dia berspekulasi untuk mencapai green dengan pukulan kedua. Ini dia lakukan untuk merebut kedudukan tempat kedua setelah dia melihat teman satu grupnya Chie Hsiung sudah mencatat 8 di bawah par. Di belakang, ada Sheng San dan Nival dengan 6 di bawah par. Tapi pemain dari AS yang jangkung bagai belalang ini, gagal mencapai green dengan pukulan kedua, bolanya masuk ke kali. Mujur dari jarak 3 yard dia masih bisa memukul bola dengan satu putt. Par dia ada di sini. Pada hole terakhir bolanya menyuruk ke bawah pohon di bawah rumput tebal. Dia hantam, bola menyambar daun pohon dan jatuh di bunker. Dia baru bisa mencapai green pada pukulan ke-4, karena pukulan ketiga dari bunker hanya bergerak 3 yard dari pasir. Dia boogey di hole ini. Dia hanya berhasil menempati kedudukan ke empat bersama Gaylord surrows (juara tahun lalu). Tempat ketiga diduduki Sugimoto (Jepang) dan Hsieh Min An. Buat Indonesia sendiri kejuaraan tahun ini (yang masuk dalam rangkaian sirkuit golf Asia), merupakan tahun mujur. Meskipun pemain andalan Mamat Kajal gugur pada hari kedua dan Gemmy hari ketiga, Hasan Hamdan berhasil main terus sampai hari keempat. Untukpertama kali Indonesia bisa masuk babak terakhir. Dia catat skor 8 di atas par 292. Kabarnya anak muda berusia 25 tahun ini akan diikutsertakan dalam rangkaian sirkuit berikutnya, di Taiwan, Korea Selatan dan Jepang. Mungkin Hasan dan kawan-kawan bisa bermain lebih baik andai pihak PGI bisa memberikan pembinaan yang lebih berarti. Bayangkan saja, baru sejak Pebruari yang lalu diadakan kompetisi golf dengan mengikutsertakan pemain profesional. Sedangkan pertandingan-pertandingan dan pembinaan yang kontinyu amat diperlukan. Akan pemain amatir, Marjuki, yang berlatih dan terkadang tidur di Padang Golf Ancol, keluar sebagai pemenang setelah melalui pertandingan penentuan (play off) dengan 2 pemain Malaysia, S. Bluah dan S. Jusuf. Mereka bertiga sama-sama mencatat skor 13 di atas par 297. Tapi dalam pertandingan penentuan tersebut, pada hole pertama Marjuki berhasil membuat birdie dengan pukulan putting sejauh 12 yard. Sehingga dia mengalahkan kedua lawannya. Selamat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus