AMERIKA Serikat yang memimpin pemboikotan Olimpiade-Moskow 1980
kelihatannya mulai mendapat serangan balasan. Menteri Olahraga
Uni Soviet Sergey Pavlovich menyatakan negaranya tidak akan
menghadiri Olimpiade Los Angeles 1984, "karena tidak ada jaminan
perlindungan keamanan bagi olahraawan Soviet."
Ancaman itu dikemukakan Pavlovich dalam sebuah wawancara di
lapangan terbang Mexico City, setelah melakukan kunjungan untuk
mempersiapkan pertandingan persahabatan beberapa cabang olahraga
antara Meksiko dan Uni Soviet.
Tetapi wartawan setempat menganggap kantor berita resmi
pemerintah Meksiko, Notimex, sengaja memperkeras pernyataan
tersebut. Kabarnya Pavlovih hanya mengatakan, "akan
mengundurkn diri dari acara Olimpiade hanya karena tal ada
jaminan keamanan untuk atlet atletnya. Tetapi tetap membuka
kesempatan jika para olahragawan Soviet ingin turut juga."
Kalangan diplomatik di Moskow meragukan kebenaran berita itu.
Apalagi kalau diingat keputusan penting semacam itu biasanya
diambil oleh kalangan puncak kekuasaan di Kremlin. Dan biasanya
dimuat lebih dulu dalam organ resmi, seperti Tass atau Pravda.
Tetapi awal Januari yang lalu Tass memang menyiarkan sebuah
laporan, sekaligus menyerang persiapan Olimpiade di Los Angeles.
Kecaman terutama ditujukan kepada perkampungan atlet yang
dipencar sekurang-kurangnya dalam tiga perkampungan. Satu
keadaan yang dianggap menyimpang dari tradisi Olimpiade.
Sebanyak 12.000 atlet yang akan ambil bagian dalam perlombaan
yang direncanakan berlangsung 28 Juli 1984 itu, akan
diserak-serak di berbagai penginapan. Ada yang di kampus
University Southern California, ada yang di kampus Universitas
California di Los Angeles (UCLA). Sedangkan atlet dayung dan
kano akan tinggal di Lake Casitas sekitar 75 km di luar kota.
Lebih Baik
Pemencaran perkampungan ini sebenarnya tidak hanya menjadi bahan
kritik bagi Uni Soviet. Federasi anggar dan bola volley se-dunia
juga keberatan. Mereka cemas melihat jarak cukup jauh y ang akan
mereka tempuh dari tempat tinggal ke gelanggang pertandingan.
Tetapi Peter Ueberroth, Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade
Los Angeles menjamin jarak itu tak akan jadi soal. "Tak akan ada
atlet yang memerlukan waktu lebih dari satu jam untuk mencapai
gelanggang pertandingan," katanya.
Dalam perjalanan inspeksi anggo dewan Komite Olimpiade
Internasional ke perkampungan atlet di Los Anges itu 2
Februari, pemisahan perkampungan atlet tadi juga
dipermasalahkan. "Saya kira ini bukan pemecahan yang terbaik,"
ucap Vitaly Smirnov dari Uni Soviet yang duduk sebagai wakil
ketua IKOI. "Ini membikin tidak nyaman, sambut Masaji Kiyokawa
dari Jepang yang duduk sebagai wakil ke-2 dan ikut dalam
inspeksi sehari-suntuk itu. Membagi tiga perkampungan atlet itu
katanya akan mempersulit pengaturan transportasi.
Tetapi Peter Ueberroth menampik kritik itu. "Para atlet datang
ke mari untuk bertanding. Dan fasilitas di perkampungan itu akan
lebih baik dari umumnya perkampungan yang pernah dibangun untuk
olimpiade," katanya. "Buat saya sendiri tak menjadi soal,"
sambut Lance Cross dari New Zealand, salah seorang anggota
dewan Tomite Olimpiade Internasional, "yang penting jangan
sampai uang berjuta-juta dipergunakan untuk sesuatu yang tak
berguna di kemudian hari."
Los Angeles yang pernah jadi tuan rumah Olimpiade tahun 1932
nampaknya tidak mau jor-joran. Untuk Olimpiade Moskow-1980, Uni
Soviet menghabiskan US$ 9 milyar, sedangkan Olimpiade Los
Angeles 1984 hanya sekitar US$ 500 juta. Jumlah itu dipergunakan
untuk memugar Coliseum, membangun stadion renang dan velodrome.
Konvensi
Memang tidak begitu jelas jaminan keamanan mana yang
dipersoalkan Menteri Olahraga Sergev Pavlovich. pakah
perjalanan dari perkampungan atlet menuju gelanggang
pertandingan? Ataukah ketakutan pembantaian di Olimpiade Munich
1972 berulang kembali?
Peter Ueberroth menjamin perkampungan atlet maupun gelanggang
pertandingan akan aman. "Kami memiliki barisan kepolisian yang
terbaik di Los Angeles ini," katanya. Untuk menjaga keamanan,
pihak penyelenggara akan mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Ini termasuk membayar sewa dua perusahaan swasta yang bergerak
di bidang keamanan untuk merancang sistem keamanan. "Kami juga
sudah berbicara dengan FBI dan CIA," kata Ueberroth.
Tapi ada pengamat yang menduga ketakutan Uni Soviet terhadap
keamanan atletnya karena sudah banyak atlet dari blok Timur yang
membelot ke Barat selagi mengikuti pertandingan olahraga.
Terakhir Bela Karolyi, pelatih senam terkemuka Romania yang
menghasilkan pesenam kelas satu di dunia, Nadia Comaneci. Kalau
ini yang dikhawatirkan memang agak repot buat panitia di Los
Angeles.
Agar Olimpiade Los Angeles tak diboikot, Ketua Komite Olimpiade
Internasional, Juan Antonio Samaranch pekan ini akan membujuk
PBB supaya turun tangan menjaga jangan sampai ada negara yang
memboikot. "Kami ingin sebuah konvensi disahkan oleh badan dunia
itu, sehingga berbagai pemerintah berjanji untuk menyokong dan
mengirim atletnya keolimpiade," kata Direktur Komite Olimpiade
Internasional, Monique Berlioux.
Perlindungan dari PBB itu nampaknya sudah mendesak. Selain
untuk menghadapi ancaman pemboikotan Uni Soviet, juga untuk
mencegah negara-negara Afrika bertindak serupa. Kunjungan tim
rugby Afrika Selatan beberapa bulan lalu ke AS bisa dijadikan
alasan negara-negara Afrika untuk memboikot. Organisasi
Persatuan Afrika yang bersidang bulan ini akan memutuskan
memboikot atau tidak Olimpiade Los Angeles.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini