Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tanpa TV, Tanpa Penonton

UEFA memutuskan pertandingan ulang kesebelasan Belanda-Siprus tanpa penonton. Gara-gara pertandingan sebelumnya dikacaukan suporter Belanda hingga Belanda divonis kalah 3-0.

28 November 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARA pecandu sepak bola Belanda bersorak. Usaha naik banding Persatuan Sepak Bola Belanda (KNVB) terhadap keputusan UEFA (Persatuan Sepak Bola Eropa) diterima oleh Dewan Banding UEFA. Dewan beranggotakan tiga orang ini dalam sidangnya di Zurich, Sabtu pekan lalu, memutuskan untuk mengulang pertandingan Belanda melawan Siprus di Belanda. Dewan juga meningkatkan denda terhadap KNVB dari US$ 7.500 menjadi US$ 52.500 atau sekitar Rp 86 juta. "Sanksi itu dijatuhkan karena UEFA menganggap KNVB-lah yang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban di stadion," tutur Sergio Zorzi, ketua Dewan Banding. Pengajuan banding itu diajukan KNVB setelah Dewan Disiplin dan Pengawasan UEFA membatalkan kemenangan Belanda atas Siprus pada 28 Oktober lalu. Waktu itu, meski Belanda menang 8-0, pertandingan sempat terhenti karena ulah suporter Belanda yang melemparkan bom asap ke gawang Siprus, hingga mencederai Kiper Andreas Charitou. Dewan Disiplin memutuskan Belanda dinyatakan kalah 3-0 (TEMPO, 21 November 1987). Dewan Banding juga meringankan denda yang dikenakan terhadap Persatuan Sepak Bola Siprus dari US$ 30.000 menjadi US$ 15.000 atau sekitar Rp 24 juta. Denda itu dikenakan akibat ulah suporter Siprus yang membuat onar setelah pertandingan ditunda sekitar 43 menit akibat bom asap itu. Menurut keputusan Dewan Banding, pertandingan ulang untuk menentukan wakil grup V dalam perebutan Piala Eropa di Jerman Barat pertengahan tahun depan ini harus dilaksanakan di stadion tertutup tanpa penonton. Radio dan televisi juga dilarang meliput. Pertandingan paling lambat dilaksanakan sebelum Belanda bertemu dengar saingan dekatnya, Yunani, tanggal 16 Desember 1987. Pertandingan itu bisa diselenggarakan di stadion mana pun di Belanda, kecuali Stadion Feyenoord di Rotterdam. Stadion Feyenoord tetap divonis: terlarang bagi pertandingan sepak bola yang diselenggarakan dan diawasi oleh UEFA, hingga 31 Juli 1990. Kini peluang Belanda untuk meraih tiket ke Jerman Barat cukup besar, karena sudah mengumpulkan nilai 10 dari 6 pertandingan. Dua pertandingan sisanya tinggal melawan tim lemah Siprus dan Yunani. Yunani sendiri baru memiliki nilai 9 dari 7 pertandingan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus