Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Taufik Hidayat, Eng Hian, Mulyo Handoyo Segera Susun Tim Pelatih PBSI, Tak Ingin Manjakan Atlet Pelatnas

Taufik Hidayat mewanti-wanti seluruh calon atlet pelatihan nasional atau pelatnas bulu tangkis 2025 tidak bermanja-manja.

5 Desember 2024 | 17.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wamenpora Taufik Hidayat dalam sosialisasi Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) Nomor 14 Tahun 2024 tentang Standar Pengelolaan Organisasi Olahraga Lingkup Olahraga Prestasi.(foto:egan/kemenpora go id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Taufik Hidayat mewanti-wanti seluruh calon atlet pelatihan nasional atau pelatnas bulu tangkis 2025 tidak bermanja-manja. Menurut dia, seorang atlet yang bergabung bersama PBSI harus punya kemauan untuk bekerja keras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jabatan baru Taufik di PBSI membidangi pembinaan dan prestasi atlet bulu tangkis. Bersama Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Eng Hian dan koordinator tim pelatih Mulyo Handoyo yang juga mantan pelatihnya, Taufik akan merumuskan kembali strategi pembinaan atlet. “Saya, Eng Hian, Mulyo, keputusan nanti atlet dan pelatihnya siapa. Sekarang satu komando, satu perahu. Dalam arti pemain dan pelatih harus butuh PBSI,” kata Taufik di kantor Kemenpora pada Rabu, 4 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kepengurusan PBSI 2024-2028, Taufik ingin federasi itu lebih tegas terhadap para atlet. Apalagi bagi atlet penghuni Pelatnas Cipayung. “Bukan yang kayak kemarin kan PBSI yang butuh atlet. Pemain mau apa dikasih, penjagaannya juga kurang. Mudah-mudahan ke depannya mereka satu perahu, pemain mengikuti pelatihnya,” kata dia.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menuturkan, PBSI tak ingin juga pelatih membiarkan para pemainnya berbuat sesuka hati. “Paling berat sekarang itu mengubah mindset mereka. Jadi tak bisa manjain atlet, kalo manja mending tidur saja. Ngapain dimanja-manjain, kami juga dulu susah,” kata Taufik.

Pernyataan Taufik itu selaras dengan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Ricky Soebagdja yang mengungkap pekerjaan rumah federasi saat ini. Sejumlah masalah membuat capaian prestasi di olahraga bulu tangkis menjadi tidak maksimal.

Ricky menganggap, saat ini, para atlet dan pelatih membutuhkan PBSI. Begitu juga sebaliknya. “Atlet dan pelatih ini memang butuh PBSI, supaya mereka juga harus tahu betul perihal hak dan kewajiban yang harus dijalankan,” kata dia saat ditemui di Rawamangun, Jakarta Timur pada Selasa, 2 Desember 2024.

Menurut legenda ganda putra Indonesia, bulu tangkis Tanah Air ini sedang tak baik-baik saja. Itu berlaku di sektor tunggal dan ganda, serta di nomor putra dan putri. “PBSI punya aturan yang mampu mendisiplinkan atlet dan pelatih ini. Kami betul-betul menjaga atlet baik perihal menjalani latihan, pertandingan hingga prestasi. Jadi memang harus ada satu penegasan,” kata Ricky.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus