Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
WAJAH Muhammad Hidayat Hamidun memerah. Kedua kakinya terpaku pada lantai Padepokan Gajah Lampung. Ketika tangannya mulai mengangkat barbel seberat 175 kilogram, otot lehernya bertonjolan keluar. Dalam sekali entakan, beban itu sudah berada di pundaknya. Lalu, sambil berjongkok, ia berancang-ancang mengangkat barbel itu ke atas. Dan, "Yeaah...," teriaknya keras. Dia berhasil.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo