Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ternyata konflik yang berkepanjangan di Maluku juga melibatkan anggota-anggota pasukan tentara dan polisi. Mereka ikut berpihak dalam pertikaian berdarah itu, bukan mengatasinya atau memadamkannya. Perkelahian antar-kelompok masyarakat jadi tampak seperti perang antar-pasukan bersenjata saja. Rupanya sudah sejak dulu ada alat negara yang ikut berkelahi, ikut menembak, membakar, dan meledakkan di kedua pihak yang berseberangan. Untuk itu ada yang meninggalkan kesatuannya dan bergerak di luar lingkup perintah komandannya. Dalam istilah militer, mereka telah melakukan desersi. Berita tentang ini sudah lama beredar, tapi kepastiannya tidak pernah bisa diperoleh dari pihak resmi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo