Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Aktivitas pelatnas bola basket putra terhenti sejak Maret karena pandemi Covid-19.
Pelatih timnas bola basket Indonesia, Rajko Toroman, pulang ke negaranya, Serbia, pada Mei lalu.
Liga Bola Basket Indonesia berencana menggulirkan lagi kompetisi musim ini.
JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia berkoordinasi dengan Badan Tim Nasional untuk kembali menjalankan pemusatan latihan nasional tim bola basket putra di tengah transisi kondisi normal baru pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan tim nasional sudah berencana memulai kembali latihan, tapi pola terbaiknya masih diatur. “Karena jika timnas sudah latihan kembali, besar kemungkinan teman-teman di daerah akan mengikuti,” kata Danny, dalam temu media virtual pada Rabu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivitas pelatnas bola basket putra terhenti sejak Maret lalu menyusul penangguhan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2020 karena pandemi Covid-19. Kompetisi nasional itu merupakan ajang untuk terus memberi pemain jam terbang. Selain itu, pelatih timnas bola basket Indonesia, Rajko Toroman, pulang ke negaranya, Serbia, pada Mei lalu.
Menurut Sofie Emilia, anggota BTN yang juga menghadiri temu media virtual tersebut, pelatnas bola basket putra diharapkan bisa menjalankan aktivitas latihan bersama pada bulan depan. “Rencananya awal Juli, tapi karena kondisi pandemi ini, mudah-mudahan pada pertengahan Juli pelatnas akan berjalan lagi,” ujar dia.
Sofie mengatakan pelatih tetap memantau para pemain, termasuk Toroman, meski dari negaranya. Selain itu, BTN mengawal proses naturalisasi dua pemain, Lester Prosper dan Brandon Jawato, agar bisa memperkuat skuad Merah Putih demi memenuhi target tampil dalam Piala Dunia FIBA 2023.
Timnas putra sejauh ini menelan kekalahan dalam dua laga pertamanya pada fase kualifikasi Piala FIBA Asia 2021 ketika melawan Korea Selatan dan Filipina. Berdasarkan jadwal sementara, Indonesia bakal bertandang ke Thailand dalam windows kedua kualifikasi Piala FIBA Asia 2021 pada 27 November mendatang, disusul menyambangi Korea Selatan tiga hari kemudian.
Saat ini Pengurus Pusat Perbasi juga sudah mengeluarkan Pedoman Penyelenggaraan Bola Basket Indonesia Menuju Normal Baru. Perbasi meminta semua klub bola basket beserta perangkat pertandingan, seperti wasit, petugas meja, dan penyelenggara kegiatan, dapat mematuhi pedoman yang telah diberikan.
“Para pencinta bola basket Tanah Air agar kiranya tetap dapat berkoordinasi dengan satuan gugus tugas di daerah masing-masing yang punya kebijakan berbeda-beda bergantung pada tingkat penularan Covid-19, sehingga penerapan protokol ini pun akan berbeda pula,” kata Sekretaris Jenderal Perbasi Nirmala Dewi.
Protokol kesehatan untuk bola basket, menurut Danny, merupakan panduan untuk rencana kelanjutan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2020, yang ditangguhkan sejak pertengahan Maret lalu karena pandemi Covid-19. Sebab, menurut Danny, perizinan penyelenggaraan IBL 2020 bergantung pada keputusan para pemangku wewenang di wilayah yang bakal dipakai untuk melanjutkan kompetisi.
“IBL mengumumkan September itu kan rencana, tapi semua harus dikembalikan kepada izin dari daerah, dan Perbasi selanjutnya mengontrol apakah memang sudah bisa atau tidak,” kata Danny.
Sebelumnya, IBL mengumumkan rencana melanjutkan kompetisi musim 2020, yang sudah berlangsung enam seri. Kompetisi ini akan dimulai lagi pada 4 September mendatang atau paling lambat pada 5 Oktober. Ada dua pilihan kota penyelenggara, yakni Jakarta dan Yogyakarta.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan panduan dari Perbasi itu sejalan dengan masukan yang mereka sampaikan. Bahkan panitia IBL akan menyusun protokol yang lebih rinci guna bisa melanjutkan musim ini.
Terkait dengan perizinan penonton, ada tiga kemungkinan. Ketiganya adalah pertandingan tanpa penonton, pertandingan dihadiri penonton maksimal 30 persen dari kapasitas, dan pertandingan dihadiri penonton maksimal 60 persen dari kapasitas dengan rentang usia 17-45 tahun yang sudah punya surat negatif hasil tes swab Covid-19.
Sementara itu, tidak semua aturan baru IBL bisa diterima oleh tim. Presiden Louvre Surabaya Erick Herlangga menyatakan timnya keberatan apabila harus menanggung biaya tes swab atau polymerase chain reaction (PCR) Covid-19 para pemain sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan kompetisi IBL 2020.
Menurut Erick, tes swab Covid-19 membutuhkan biaya yang tak sedikit dan itu akan menambah beban finansial klub yang saat ini sedang tidak stabil. “Untuk tes PCR, saya kira berat. Kalau rapid test, kami masih sanggup,” kata Erick.
Erick mengatakan semua klub pasti akan keberatan menanggung biaya tes swab. Ia berharap operator IBL dan Perbasi bisa mempertimbangkan kondisi klub saat ini demi melanjutkan sisa musim. “Kami harus mendiskusikan berapa anggarannya. Mungkin kami harus bertemu dulu karena dananya tidak ditanggung IBL maupun Perbasi,” tutur dia.
ANTARA | IRSYAN HASYIM | NUR HARYANTO
Tim Nasional Bola Basket Mulai Berlatih Bulan Depan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo