Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Miguel Cotto akan melakukan pertandingan perpisahan setelah 16 tahun berkelana di belantara tinju dunia. Laga terakhirnya akan digelar di Madison Square Garden, New York pada Sabtu 2 Desember, atau Minggu pagi 3 Desember 2017 di Indonesia.
Cotto akan menghadapi jago lokal seorang petinju Amerika Serikat keturunan Yaman, Sadam Ali. Pertarungan itu akan memperebutkan sabuk juara kelas menengah junior yang kini dipegang Cotto.
"Sebagai seorang petinju, Miguel selalu berusaha menunjukkan kemampuan terbaik yang dia miliki. Dia selalu mempersiapkan diri 100 persen jika naik ring. Saya adalah promotornya di 90 persen pertarungan yang dijalani Miguel, dan harus diakui dia adalah salah satu yang terbaik dari Puerto Riko. Dia petinju yang tidak pernah menghindari dari lawan, siapapun itu," kata promotor Bob Arum memuji Cotto.
Baca: Tinju Dunia Akhir Pekan Ini: Sadam Ali Vs Miguel Cotto
Setelah tampil di Olimpiade Sydney tahun 2000 mewakili Puerto Riko pada bulan September, Cotto menjadi petinju profesional lima bulan kemudian atau Februari 2001. Arum mencium talenta hebat Cotto meksipun kiprahnya di Olimpiade hanya sampai babak pertama. Arum pun mengontraknya di bawah Top Rank Promotions.
Cotto digodok hingga benar-benar matang, dan merasakan gelar juara dunia pertamanya hampir 4 tahun setelah debut. Pada 11 Desember 2004, Cotto menang TKO atas Randall Bailey untuk menjadi juara kelas welter junior WBO.
Petinju Meksiko, Canelo Alvarez (kanan), saat menghadapi petinju Puerto Rico, Miguel Cotto, dalam pertarungan gelar WBC middleweight di Las Vegas, 21 November 2015. Pertarungan ini berlangsung selama 12 ronde. Joe Camporeale-USA TODAY Sports
Dua tahun kemudian dia meraih gelar kelas welter WBO, kemudian gelar juara kelas menengah junior WBA dia raih 3,5 tahun berikutnya. Kemudian Cotto menjadi juara kelas menengah WBC 4 tahun setelah itu. Terakhi Cotto kembali ke menengah junior, dan menjadi juara versi WBO Agustus lalu. Gelar itulah yang akan dia pertahankan nanti.
Menang atau kalah, Cotto sudah menegaskan diri bahwa pertarungan melawan Ali adalah kiprah terakhirnya sebagai petinju profesional. Cotto saat ini berusia 37 tahun, dan sangat diidolakan oleh petinju Indonesia, Daud Yordan.
Baca: Tinju Dunia Kelas Berat: Joshua Vs Parker Digelar di Camp Nou
"Saya pikir sudah cukup semua yang dijalani di tinju profesional. Ini akan menjadi pertarungan terakhir. Meskipun begitu, saya akan tetap tampil seperti 16 tahun lalu. Saya selalu berusaha tampil terbaik dalam setiap pertandingan, kapan pun, di mana pun, dan lawan siapa pun itu," kata Cotto.
Tak hanya kemenangan dan kesuksesan yang dirasakan Cotto di belantika tinju dunia. Kekalahan menyakitkan juga sering dia alami, yaitu dari Antonio Margarito, Manny Pacquiao, Floyd Mayweather Jr, Austin Trout, dan Saul "Canelo" Alvarez. Cotto saat ini mengukir rekor bertanding 41-5-0 (33 KO).
FIGHTNEWS | BOXING SCENE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini