Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berita Tempo Plus

Salam Perpisahan Owi

Ia telah meraih berbagai prestasi dunia dan puncaknya adalah merengkuh medali emas Olimpiade Rio 2016.

19 Mei 2020 | 00.00 WIB

Tontowi Ahmad. badmintonindonesia.org
Perbesar
Tontowi Ahmad. badmintonindonesia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA – Kabar mundurnya Tontowi Ahmad dari dunia bulu tangkis sebenarnya mulai mencuat pada Februari lalu. Meski tak menyangkal, bintang ganda campuran Indonesia itu menolak berkomentar. Sebab, saat itu ia belum mengajukan pengunduran secara resmi ke Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kini, selang dua bulan, Tontowi telah mengirim surat resmi mundur dari pemusatan latihan nasional Cipayung. Ia pun kemudian mengumumkan keputusannya gantung raket sebagai atlet melalui akun Instagram miliknya, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya, yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna, kadang susah kadang senang, tapi saya bangga dengan apa yang sudah saya capai, di mana saya bisa meraih puncak prestasi yang saya dan orang tua juga keluarga harapkan," demikian ditulis atlet yang biasa disapa Owi ini.

Sontak, unggahan terbaru Tontowi tersebut mendapat respons dari hampir 4.000 pengikutnya hingga siang kemarin. Bahkan tagar #TerimaKasihOwi sempat menjadi trending topic nomor satu nasional di Twitter.

Selain karena usia yang sudah tak muda lagi, Tontowi menyatakan mundur karena ia sudah tidak memiliki motivasi sebesar dulu. Dia juga merasa sudah cukup secara prestasi, dengan puncaknya adalah meraih medali emas Olimpiade bersama Liliyana Natsir.

"Itu merupakan puncak prestasi saya," kata Tontowi secara tertulis. "Pengorbanan yang saya lakukan untuk mendapatkan gelar itu juga besar. Untuk mendapatkan medali emas itu, saya melakukan persiapan terberat dari semua turnamen yang pernah saya ikuti."

Tontowi mengatakan sudah mempunyai beberapa rencana untuk dijalankan setelah pensiun sebagai atlet. Dia ingin mencoba dunia baru di luar bulu tangkis, meski masih membuka kemungkinan untuk bermain secara profesional.

Memulai karier di Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum Kudus pada 2005, Owi sebenarnya tak langsung menemukan pasangan yang tepat di sektor ganda campuran. Namun ia tak butuh waktu lama untuk bersaing di tingkat internasional, meski berganti-ganti pasangan dengan beberapa pemain putri.

Puncak kariernya tercapai saat berpasangan dengan Liliyana. Sejak merebut medali emas SEA Games 2011, pasangan yang dikenal dengan Owi/Butet itu kemudian merajai persaingan di ganda campuran dunia selama hampir delapan tahun. Mereka menjadi momok bagi setiap lawan di setiap turnamen.

Hal itu dibuktikan dengan meraih gelar juara dunia dua kali (2013 dan 2017) serta puncaknya adalah merebut medali emas Olimpiade Rio 2016. Tontowi juga mencatatkan tiga kemenangan berturut-turut di kejuaraan paling bergengsi, yakni All England Terbuka (2012-2014).

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susi Susanti, mengatakan gantung raket adalah momen yang akan dialami setiap atlet, termasuk Tontowi, yang dinilai sebagai salah satu pemain ganda campuran terbaik Indonesia. "Tiap atlet pasti punya batas waktu untuk mengakhiri kariernya. Tontowi menyadari hal ini. Setelah mempertimbangkan, melihat situasi dan kondisi, dia memutuskan untuk mundur selamanya dari bulu tangkis," kata Susi kepada Badmintonindonesia.org.

NUR HARYANTO

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus