Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Transfer termahal untuk koeman

Pemain sepak bola termahal di dunia kini dipegang ronald koeman dari klub psv eindhoven yang juga bermain untuk kesebelasan nasional belanda. klub barcelona membelinya 22,5 juta gulden dari psv eindhoven.

4 Februari 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PAMORNYA mulai menanjak sewaktu kesebelasan nasional Belanda keluar sebagai juara Eropa 1988. Gaya mainnya yang tenang dan penuh percaya diri serta tendangannya yang menggeledek membuat ia jadi incaran pemilik klub-klub elite di Eropa. Real Madrid dari Spanyol, Inter Milan dan Juventus dari Italia sudah menjajaki untuk membeli pemain ini. Tapi ia memilih ke FC Barcelona, klub di Spanyol juga. Dialah Ronald Koeman, 26 tahun. Libero dari klub PSV Eindhoven yang juga bermain untuk kesebelasan nasional Belanda, sekarang menjadi pemain termahal di dunia menggeser bekas teman satu klubnya, Ruud Gullit, yang kini memperkuat AC Milan, Italia. Minggu dua pekan lalu pemain kelahiran Groningen ini menandatangani kontrak senilai 22,5 juta gulden atau lebih dari Rp 18 milyar dengan klub Barcelona. Dari jumlah itu Koeman memperoleh 10 juta gulden untuk 4 tahun atau sekitar Rp 2,1 milyar setiap tahunnya. Klub PSV memperoleh 12,5 juta gulden atau sekitar Rp 10 milyar. "Saya pikir, bermain di stadion dengan kapasitas 90 ribu penonton, seperti di stadion Nou Camp, Barcelona, merupakan pengalaman yang sangat berharga," kata Koeman, sepulang dari Barcelona. Faktor lain yang membuat ia menerima tawaran dari Barcelona adalah duduknya Johan Cruyff -- pemain idolanya -- sebagai pelatih di sana. Di samping itu, udara panas di kota pelabuhan Spanyol ini cocok bagi anak tunggalnya, Debbie -- dari hasil perkawinannya dengan Bartina -- yang menderita reumatik. Koeman, anak bungsu dari dua bersaudara, lahir dari keluarga pemain bola. Ayahnya, Martin C. Koeman, pernah memperkuat kesebelasan Belanda di akhir 1960-an. Bahkan Martin sempat menjadi rebutan antara kesebelasan Ayax dan Blau en Wit, keduanya klub tangguh di Belanda. Kini sang ayah menjabat sebagai Direktur Teknik FC Groningen. Ibu Koeman, Marijke, juga pecandu bola. Kakak Koeman sendiri, Erwin Koeman, 28 tahun, kini memperkuat klub Michelen, Belgia. Dua bersaudara ini sering saling berhadapan untuk membela klubnya masing-masing. Tapi dalam memperkuat Belanda di Kejuaraan Piala Eropa 1988 lalu dan di babak penyisihan Piala Dunia 1990, dua Koeman ini saling membahu. "Kalau sudah membicarakan sepak bola, bisa-bisa kami sekeluarga lupa segalanya," kata Martin C. Koeman. Ronald Koeman mengenal bola ketika berusia 5 tahun. Bocah itu bergabung dengan klub Helpman. Tiga tahun kemudian ia pindah ke klub GRC di kota kelahirannya. Di sekolah anak ini biasa-biasa saja. Seperti halnya murid yang lain, dia juga mendapat pelajaran olah raga lain, basket dan voli, misalnya. Di musim dingin dia bermain seluncur es di musim panas ia berenang. Berkat bimbingan pelatihnya di klub GRC, Ger van Gelder, Erwin dan Ronald Koeman mampu membawa klubnya keluar sebagai juara antarklub di tahun 1972. Klub ini mengalahkan Helpman, klub pertama yang dimasuki Koeman. Setiap musim kompetisi di saat-saat itu Ronald mampu mencetak 40 gol, sedangkan Erwin lebih hebat lagi, rata-rata 60 gol. Pada usia 17 tahun, debut Ronald Koeman di lapangan hijau, menanjak. Kala itu ia sudah bergabung dengan FC Groningen. Dalam musim kompetisi 1981-1982 ia terpilih sebagai pemain terbaik di klubnya. Mulailah ia dilirik klub-klub kaya. Di tahun 1985 Koeman ditransfer ke Ayax, Amsterdam, dengan harga 1,25 juta gulden. Di klub yang pernah diasuh oleh Johan Cruyff ini ia bertahan hanya selama 3 tahun sebelum hijrah ke PSV dengan nilai transfer yang sama. Juga di klub yang terakhir ini praktis Ronald Koeman bermain hanya selama 3 tahun. Ia dibeli Barcelona setelah sempat membawa PSV menjadi juara kompetisi divisi I Belanda dan juara Piala Champions 1988. Sebelum Koeman, rekor tertinggi untuk pembelian pemain bola dipegang oleh Ruud Gullit, yang juga kapten kesebelasan Tim Oranye Belanda. Gullit dibeli AC Milan, Italia, pada 1987 dengan harga US$ 8,5 juta atau sekitar Rp 13,5 milyar. Sebelum Gullit rekor dipegang oleh bintang sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona. Ketika itu, 1984, Maradona ditransfer dari Barcelona ke klubnya yang sekarang, Napoli, Italia. Harganya "cuma" US$ 7,5 juta.Rudi Novrianto dan Hendrix M. (Belanda)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum