Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan alasan mengapa harga mobil listrik di Indonesia saat ini sudah hampir sama dengan mobil bensin atau ICE (internal combustion engine). Menurutnya, ini tidak terlepas dari dominasi pabrikan Cina di pasar EV Tanah Air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dominasi mobil listrik Cina dan masuknya Vietnam di pasar Indonesia dapat mendorong podusen lokal dan merek global lainnya untuk meningkatkan inovasi dan menawarkan produk yang lebih kompetitif," ujar Yannes saat dihubungi Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati demikian, kata dia, di tengah bertumbuhnya peluang konsumen dalam mendapatkan pilihan mobil listrik yang beragam dan harga kompetitif, ada sejumlah tantangan yang perlu dihadapi pemerintah dan pabrikan otomotif.
Tantangan pertama adalah soal percepatan kesiapan infrastruktur pendukung dan memastikan ketersediaan layanan 3S (Sales, Service, Spareparts) yang andal. Selain itu, perlu juga mengatasi kekhawatiran konsumen terkait jangkauan kendaraan dan waktu pengisian baterai.
"Ini perlu menjadi perhatian agar mobil listrik dapat semakin unggul di atas mobil hybrid, apalagi mobil ICE," kata Yannes.
Jika tantangan-tantangan tersebut telah diatasi, Yannes menilai Indonesia dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik. Selain itu, Indonesia juga dapat semakin mendorong kolaborasi pemerintah, Pertamina, PLN, dan produsen EV dalam percepatan pembangunan infrastruktur pendukung seperti SPKLU.
"Ini berpotensi untuk semakin memicu penurunan harga kendaraan listrik secara keseluruhan, head to head dengan mobil-mobil hybrid Jepang. Kemudian, berpotensi untuk membuatnya semakin terjangkau bagi konsumen Indonesia," ucap Yannes menjelaskan.
Yannes juga menyoroti pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024 yang dinilai dapat menjadi momentum kuat untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, khususnya pasca Pemilu.
"Ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi pemain kunci di pasar otomotif regional dan global, terutama dalam segmen kendaraan listrik," kata Yannes memungkasi.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto