Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Produk tiruan Shock Breaker Ohlins kini banyak beredar di pasaran bahkan memiliki model dan bentuk nyaris 99 persen mirip aslinya. Sales and Marketing Manager PT Sena Autopart Indonesia distributor Ohlins, Nana Budhi Satya punya cara untuk membedakannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, kalau dari segi tampilan memang sudah ada yang hampir menyerupai. Seperti warna kuning dan gold yang hampir sama. Namun, untuk membedakan bisa melihat kode produksi dan part number yang ada.
Baca: Ini Alasan Shock Breaker Ohlins Harganya Selangit
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Karena setiap produksi pasti ada kode produksi yang berbeda-beda sehingga kalau yang asli akan diketahui kapan produk tersebut diproduksi,” ujarnya Jakarta Convetion Center (JCC) pada Kamis, 1 November 2018.
Selain itu ada upaya melakukan penjualan secara online juga dilakukan untuk menghindari beredarnya barang palsu. “Dari penjualan secara online, kami punya cara supaya konsumen tahu mana barang yang asli dan palsu,” katanya.Shock breaker Ohlins hadir di pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018. 1 November 2018. TEMPO/Wisnu Andebar
Ia melanjutkan, kalau barang asli pasti ada garansi selama tiga tahun. Selain itu di Ohlins juga punya alat dyno, kalau yang palsu dilakukan dyno test dengan speed cepat pasti langsung jebol. Kalau yang asli mau sampai 1000 jam tidak akan terjadi masalah.
Di samping melakukan pengetesan, lanjut dia, melalui dyno test ini konsumen juga bisa melakukan permintaan khusus. misalnya performa minta di-upgrade menjadi lebih keras atau lembut.
Baca: Ohlins Tawarkan Diskon Khusus untuk Motor Matik di IMOS 2018
Sedangkan untuk barang paralel impor, untuk klaim garansi tidak bisa masuk garansi di Indonesia. Menurut dia, kalau mau klaim bisa saja tapi harganya beda. Ia mencontohkan, setelah tiga tahun konsumen yang beli Ohlins di Indonesia untuk servis misalnya cukup Rp 500 ribu, kalau yang impor itu bisa Rp 2,5 juta.
“Karena saat ini barang paralel impor bebas masuk ke Indonesia, kebanyakan konsumen baru menyadari setelah ia mau melakukan servis. Namun sesama barang Ohlins tetap kami terima, tapi harga servisnya jauh lebih mahal,” ujarnya.