Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil

Toyota Perkirakan Penjualan Mobil Listrik di Asia akan Meningkat hingga 30 Persen

Di Indonesia, penjualan mobil listrik (termasuk hybrid) Januari-September 2023 meningkat tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.

25 Oktober 2023 | 05.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bagian belakang kendaraan akan dilengkapi secara khusus sebagai Capsule Bar. (Foto: Toyota)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tokyo, Jepang - Toyota Motor Asia Pacific memperkirakan penjualan mobil listrik berbasis baterai di Asia pada 2030 bisa mencapai 20-30 persen. Setiap negara di Asia punya potensi pasar yang berbeda tergantung kondisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Singapura contohnya. Kemungkinan besar penjualan kendaraan listrik berbasis baterai bisa tinggi. Adapun Thailand bisa sekitar 20-25 persen," kata Presiden Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd Hao Quoc Tien dalam diskusi bersama media menjelang Japan Mobility Show di Tokyo, Jepang, Selasa malam, 24 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut data Toyota, dari Januari hingga Juli 2023, pangsa pasar untuk kendaraan listrik di Asia mencapai 2,3 persen atau 250 ribu dari total penjualan 8,7 juta kendaraan. Dari 250 ribu unit, kendaraan listrik berbasis baterai mencapai 105 ribu sedangkan kendaraan listrik hybrid (HEV) mencapai 140 ribu. Pangsa pasar tersebut meningkat tajam dari 0,9 persen pada 2020. Adapun di Indonesia, total penjualan kendaraan listrik mencapai 27 ribu.

Meski penjualan kendaraan listrik di Asia masih terbatas, jumlahnya terus meningkat drastis. Hal tersebut menunjukkan permintaan yang kuat untuk kendaraan listrik berbasis baterai maupun kendaraan listrik hybrid. 
    
Menurut Tien, perkembangan penjualan kendaraan listrik berbasis baterai sangat tergantung dari berbagai hal. Di antaranya soal kesiapan infrastruktur seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum. Selain itu, insentif dari pemerintah setempat sangat penting agar masyarakat berminat untuk membeli kendaraan listrik berbasis baterai. Dengan insentif tersebut, harga kendaraan listrik berbasis baterai diharapkan bisa terjangkau.

Tien mencontohkan bagaimana Singapura yang memberikan insentif untuk kendaraan listrik berbasis baterai. Sedangkan kendaraan non-listrik dikenakan pajak yang tinggi.

Di Indonesia, dari 27 ribu kendaraan listrik yang terjual, porsi kendaraan listrik hybrid mencapai 70 persen. Sedangkan kendaraan listrik berbasis baterai masih 29 persen.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, sepanjang Januari hingga September 2023, penjualan kendaraan listrik meningkat lebih dari tiga kali dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, penjualannya mencapai 44.265 unit dibandingkan pada 2022 sebesar 9.388 unit. Jenis kendaraan hibrida mendominasi penjualan yaitu mencapai 77,11 persen atau terjual 34.135 unit.

Toyota memimpin penjualan mobil hybrid sebesar 23.096 unit dengan model Innova Zenix Q Modellista sebagai yang terlaris. Adapun peringkat kedua ditempati Suzuki yang menjual 8.962 unit dengan model XL-7 Alpha Hybrid sebagai kendaraan terlaku.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus