Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

5 Fakultas dan Sekolah ITB yang Jadi Pilihan Terketat UTBK SNBT 2025

Untuk UTBK SNBT, ITB menyediakan kuota sebesar 1.728 mahasiswa.

12 Maret 2025 | 20.37 WIB

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Perbesar
Ilustrasi kampus ITB.Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Bandung atau ITB rencananya akan menerima sebanyak 1.728 orang mahasiswa baru jenjang program sarjana S1 dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dari hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Pada jalur ini menurut Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Neneng Nurlaela Arief mengatakan ada beberapa pilihan yang tergolong ketat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Pendidikan ITB, terdapat lima fakultas dan sekolah dengan tingkat persaingan tertinggi,” ujarnya, Rabu 12 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika-Komputasi atau STEI-K punya tingkat keketatan 3 persen. Program studinya terdiri dari Teknik Informatika sera Sistem dan Teknologi Informasi. Daya tampungnya bagi peserta SNBT pada 2025 sebanyak 90 orang, sementara jumlah peminatnya pada 2024 mencapai 3.454 peserta. Adapun Sekolah Teknik Elektro dan Informatika- Rekayasa (STEI-R) daya tampungnya sedikit lebih banyak yaitu 94 orang, sementara pendaftarnya pada tahun lalu sebanyak 1.267 peserta.

Pilihan ketat lainnya yaitu Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan di kampus ITB Jalan Ganesha, Kota Bandung atau FTTM-G. Tingkat persaingan pesertanya 4 persen. Pada tahun ini kuota yang disiapkan ITB ditujukan bagi 123 orang terpilih hasil seleksi UTBK SNBT, sedangkan peminatnya pada 2024 sebanyak 3.492 orang. Selain di kampus pusat, ITB membuka FTTM di kampus Cirebon. Daya tampungnya via jalur UTBK SNBT 2025 berjumlah untuk 60 orang, adapun pendaftarnya tahun lalu 1.406 orang.

Sekolah Bisnis dan Manajemen di kampus pusat ITB (SBM-G) juga punya tingkat persaingan 4 persen. Kuotanya untuk jalur SNBT sebanyak 54 orang, adapun jumlah peminatnya pada 2024 mencapai 2.473 pendaftar. Selain itu, SBM dibuka di kampus ITB Cirebon. Daya tampungnya kini 30 orang dengan jumlah pendaftar pada 2024 sebanyak 330 orang.

Kemudian persaingan ketat juga pada Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) yaitu 5 persen. Di kampus Bandung, daya tampungnya bagi jalur SNBT 2025 sebanyak 59 orang dengan jumlah peminat 1.197 orang pada 2024. Sekolah yang sama juga dibuka di kampus ITB Cirebon dengan daya tampung 25 orang, sementara pendaftarnya pada tahun lalu ada 338 orang. 

Fakultas Teknologi Industri dengan tingkat persaingan 5 persen atau cukup tinggi memiliki dua program studi, yaitu Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa. Daya tampung FTI Sistem dan Proses di kampus Bandung pada tahun ini bagi peserta jalur SNBT berjumlah 128 orang, sementara jumlah peminatnya 1.161 orang pada 2024. Lalu FTI Rekayasa Industri, total daya tampung dari jalur SNBT 61 orang dengan jumlah peminat 1.231 pada tahun lalu. 

Sebelumnya Wakil Rektor ITB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Irwan Meilano mengatakan 1.911 kursi disediakan bagi calon mahasiswa baru S1 yang mendaftar pada 4-18 Februari 2025 lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP. Adapun daya tampung untuk jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) berjumlah 1.728 orang dan Seleksi Mandiri sebanyak 1.044 orang. “Daya tampung ITB pada 2025 tidak bertambah dari daya tampung pada pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru 2024 yang lalu,” katanya kepada Tempo, Sabtu 8 Februari 2025. 

Selain jumlah total daya tampung yang sama, ITB tidak menambah jumlah program studi baru. Pun besaran uang kuliah tunggal (UKT) 2025 disamakan dengan 2024.

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus