Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Berkunjung ke Aceh, Jokowi Bertemu Lagi dengan Nyak Sandang

Pertemuan Presiden Jokowi dan Nyak Sandang sebelumnya terjadi pada Maret lalu di Istana Negara.

15 Desember 2018 | 07.05 WIB

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Nyak Sandang di ruang tunggu utama Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat sore, 14 Desember 2018. Foto: Biro Pers Setpres
Perbesar
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Nyak Sandang di ruang tunggu utama Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat sore, 14 Desember 2018. Foto: Biro Pers Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu lagi dengan Nyak Sandang, salah satu penyumbang harta untuk pembelian pesawat pertama Indonesia RI-001 Seulawah, di tengah kunjungan kerjanya ke Provinsi Aceh. Ini merupakan pertemuan kedua mereka setelah 21 Maret lalu berjumpa di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pertemuan keduanya kali ini berlangsung di ruang tunggu utama Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. “Hari ini mau lihat Bapak Jokowi langsung,” kata Nyak Sandang sambil menepuk-nepuk punggung Jokowi seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu, 15 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menceritakan dalam pertemuan ini Nyak Sandang sudah bisa melihat wajah Presiden. Sebelumnya, mata Nyak Sandang tak bisa berfungsi dengan baik karena mengalami katarak.

Saat bertemu di Istana Merdeka, kata Bey, Jokowi melihat kondisi mata Nyak Sandang kemudian meminta Tim Dokter Kepresidenan untuk memeriksa mata Nyak Sandang. "Pada 28 Maret 2018, Nyak Sandang menjalani operasi katarak di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta dan sejak saat itu penglihatannya berangsur pulih," ujarnya.

Sementara itu, Khaidar, putra Nyak Sandang yang turut hadir dalam pertemuan sore itu mengatakan begitu mendengar kabar Presiden akan berkunjung ke Provinsi Aceh beberapa hari yang lalu, saat itu pula Nyak Sandang menyampaikan keinginannya untuk bertemu.

Dalam pertemuan tersebut, Nyak Sandang bercerita bahwa di kampungnya ada sebidang tanah yang rencananya akan dibangun masjid. Sayangnya, pembangunannya terbengkalai dan hanya tersisa tiang-tiang bangunan.

“Masjid apa enggak ada di kampung?” tanya Jokowi.

"Enggak ada, adanya menasah (musala)," jawab Khaidar.

Mendengar hal tersebut, Jokowi memanggil asisten ajudannya untuk mengecek kondisi di lapangan tersebut. "Nanti suruh orang cek pembangunan masjid seperti apa," kata dia kepada asisten ajudannya.

Tak hanya itu, Nyak Sandang juga mengutarakan keinginannya untuk naik haji. Namun karena panjangnya antrian jemaah yang beribadah haji dan mengingat kondisi kesehatan Nyak Sandang, Jokowi menawarkan untuk beribadah umrah. Ia kembali memanggil asisten ajudannya untuk mencatat hal tersebut.

"Terima kasih Pak," kata Nyak Sandang.

Sebelum berpamitan, Nyak Sandang bercerita dengan kondisi matanya saat ini, dirinya sudah dapat mengaji kembali. "Ya Alhamdulillah sudah baik. Bapak makin segar dan jaga kesehatan. Nanti saya kirim orang untuk cek," ucap Jokowi.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus