Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Ipang Wahid di Balik Pembuatan Video Keluarga Khong Guan

Ipang Wahid, pembuat video keluarga Khong Guan, bercerita proses di balik pembuatan materi kampanye itu.

26 September 2018 | 08.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Biskuit Khong Guan. Dok TEMPO/Santirta M

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf, Irfan Wahid atau biasa disapa Ipang Wahid, mengatakan butuh proses panjang sebelum melahirkan video keluarga Khong Guan. Video ini sedang ramai dibicarakan warganet. "Ini baru satu, ada banyak lagi yang kami siapkan," kata Ipang kepada Tempo di bilangan Menteng, Jakarta pada Selasa, 25 September 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ipang mengatakan video tersebut sebetulnya telah selesai dikerjakan sekitar sepekan yang lalu. Ia kemudian menunjukan konten tersebut kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Pak Jokowi senang banget, menurut beliau ini adalah kampanye yang kreatif dan cerdas, seperti arahan beliau" kata Ipang.

Setelah itu, kata Ipang, video tersebut disetujui menjadi bahan kampanye dan siap dilepas ke sosial media. Baru kemarin dilepas, kata Ipang, video Khong Guan ini mendadak super viral di sosial media maupun media online. "Itu kemarin, saya lepas waktu makan siang jam 1, lalu jam 4 sudah jadi trending. Padahal kami belum pake kekuatan media sosial kita. Apalagi kalau kami genjot," kata Ipang.

Dalam video berdurasi 1 menit 50 detik tersebut, ada cerita tentang dua anak yang mirip tokoh di logo kaleng Khong Guan, mengadu kepada ibu mereka atas cibiran netizen soal sosok ayah yang tidak pernah ditampilkan dalam kaleng biskuit tersebut.

Kemudian, tokoh Ibu dalam video tersebut ingin menyampaikan alasan mengapa sosok ayah tak pernah ada dalam gambar itu. “Sebenarnya ibu ingin mengatakan yang sesungguhnya pada kalian tapi ibu takut. Ibu takut dibilang kampanye. Ayahmu sekarang tidak nganggur lagi, Nak,” ujarnya dalam video itu.

Setelah kedua anaknya mendesak, akhirnya sang ibu menceritakan soal ayah mereka sudah bisa bekerja akibat program pemerintahan Presiden Jokowi. Sehingga, membuat keluarga mereka bisa makan dengan makanan yang lebih enak. Sang ibu menceritakan bahwa pemerintah berhasil menurunkan angka pengangguran hingga 5,13 persen. Selain itu, pemerintah juga bisa mengurangi angka kemiskinan hingga satu digit yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah.

Ipang mengatakan sengaja memilih tema ekonomi. Sebab belakangan, kata dia, banyak data yang tidak sesuai kenyataan menjadi konsumsi publik, sehingga perlu diluruskan.

Ide dari iklan tersebut, kata Ipang, juga bukanlah ide yang didapat dalam sekali lamunan. Melainkan, melalui berbagai riset dan uji coba. Juga melewati diskusi sebelum dilepas ke sosial media. "Exercise-nya banyak, kemudian ternyata yang kelihatannya paling menarik adalah Khong Guan ini. Kita pake lah, karena semua orang sudah tahu, sudah paham," ujar Ipang.

Ipang mengatakan dia optimistis akan ada banyak data yang bisa dinarasikan dengan sederhana dan dimengerti banyak orang lewat konten seperti video Keluarga Khong Guan. "Anak saya saja, bikin social studies, mengutip data ini. Dia kelas 5 SD lho, dan data ini nempel di kepala dia," kata Ipang menceritakan soal video keluarga Khong Guan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus