Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa dirinya dan Presiden Prabowo Subianto membahas banyak hal saat bertemu di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat malam, 6 Desember 2024. Dasco memberikan perhatian misalnya, bahwa Gerindra, yang dipimpin oleh Ketua Umum Prabowo, akan berulang tahun pada Februari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selama Pak Prabowo jadi presiden kami belum sempat ngadain konsolidasi partai,” kata Dasco usai pertemuan hampir selama satu jam. “Kami bicara internal tentang bagaimana kita mengelola partai ke depan itu aja.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dasco tidak mengelaborasi isi pembahasannya dengan Prabowo. Namun Wakil Ketua DPR ini tak menyangkal bahwa dia dan Prabowo membahas mengenai pemilihan kepala daerah atau Pilkada.
“Ya, termasuk bahas soal pilkada di beberapa daerah yang ada, juga berpotensi misalnya digugat atau maju ke Mahkamah Konstitusi itu kan kita harus laporan pada Pak Prabowo, begitu,” kata Dasco.
Kendaraan milik Dasco masuk ke Rumah Kertanegara sekitar setengah jam usai Prabowo menerima kunjungan Presiden ke-7 Joko Widodo. Prabowo dan Jokowi makan selama satu jam lebih di Kertanegara.
Prabowo, Jenderal TNI Purnawirawan, mengatakan bahwa dia langsung mengundang saat tahu Jokowi sedang berada di Jakarta. Sementara Jokowi mengatakan bahwa dirinya datang ke Prabowo untuk membalas kunjungan ke Solo beberapa waktu lalu.
"Beliau bapak presiden dulu waktu ke Merauke kan kemudian mampir ke Solo. Ini saya pas ke Jakarta kayak kunjungan balasan. Karena kangen," kata Jokowi. Baik Prabowo maupun Jokowi tidak mau menjawab mengenai pilkada usai pertemuan di Rumah Kertanegara.
Menteri Pertahanan 2019-2024, Prabowo, menggantikan Jokowi sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2024. Prabowo diwakili oleh putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dalam memimpin pemerintahan. Jokowi dan Prabowo tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, yang mayoritas partai pendukung pemerintah.
Foto 
