Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ditantang Jadi Imam Salat, Begini Respons Prabowo

Kata Prabowo, ada tiga keluarga NU yang mendatanginya untuk menyampaikan dukungan.

17 Desember 2018 | 18.03 WIB

Calon Presiden no urut 02, Prabowo Subianto (tengah) berjabat tangan dengan pengemudi ojek online (Ojol) dalam Kopi Darat (Kopdar) Ojol Menuju Perubahan Indonesia 9 (Kompi 9) di lapangan parkir Sirkuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor, Ahad, 16 Desember 2018.  ANTARA/Arif Firmansyah
Perbesar
Calon Presiden no urut 02, Prabowo Subianto (tengah) berjabat tangan dengan pengemudi ojek online (Ojol) dalam Kopi Darat (Kopdar) Ojol Menuju Perubahan Indonesia 9 (Kompi 9) di lapangan parkir Sirkuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor, Ahad, 16 Desember 2018. ANTARA/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto merespons tudingan-tudingan yang dialamatkan kepadanya. Dia mengaku bingung kadang disebut Islam garis keras, tetapi juga dianggap zionis pada saat yang lain. Dia juga disebut tak bisa menjadi imam salat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal imam salat, Prabowo mengatakan dirinya selama ini tahu diri. Menurut Prabowo, yang harus menjadi imam salat adalah orang yang lebih tinggi ilmu agamanya. Dia merasa tak perlu malu mengakui bahwa tidak laik untuk menjadi imam salat.

"Lebih baik saya mengikuti orang yang lebih tinggi ilmunya. Untuk apa saya bohong, untuk apa saya pura-pura," kata Prabowo dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin, 17 Desember 2018.

Dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra hari ini, Prabowo sekaligus mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai kelompok agama terhadap dirinya. Prabowo terutama menyinggung soal dukungan dari tokoh-tokoh Nadhlatul Ulama.

Kata Prabowo, ada tiga keluarga NU yang mendatanginya untuk menyampaikan dukungan. Mereka ialah keluarga dari Pondok Pesantren Tebuireng, Pondok Pesantren Tambak Beras, dan Pondok Pesantren Denanyar.

"Tiga keluarga pendiri NU datang ke rumah saya malam-malam, Pak Sandi yang bawa mereka, dan mereka menyatakan bersama kita dalam perjuangan," kata Prabowo.

Prabowo juga mengungkapkan terima kasihnya kepada kelompok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni 212. Prabowo mengaku bersyukur sebab kedua kelompok tersebut tetap mendukung kendati dia tak memilih calon wakil presiden sesuai yang ditetapkan Ijtima Ulama.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus