Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, mengatakan enam jenazah korban kecelakaan pesawat SAM Air sudah diberangkatkan ke Jayapura untuk diidentifikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Pada pukul 16.00 WIT pesawat Trigana Air PK-YSN take-off menuju Jayapura dengan membawa 6 kantong jenazah korban,” kata Henri dalam keterangan resmi, Selasa, 27 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Henri mengatakan, sebelumnya enam kantong jenazah tersebut diterbangkan dari lokasi jatuh menggunakan helikopter Caracal TNI Angkatan Udara dan tiba di Bandara Wamena pada pukul 15.31 WIT. Kemudian, pukul 15.46 WIT, enam kantong jenazah diturunkan dari helikopter dan dimasukan ke peti. Lalu pada pukul 15.50 WIT, enam peti jenazah korban dinaikkan ke pesawat Trigana PK-YSN untuk dibawa ke Bandara Sentani, Jayapura.
“Tim Evakuasi akan dijemput Rabu, 28 Juni 2023. Adapun cuaca di Wamena dalam kondisi cerah,” ujar Henry.
Enam jenazah ini dievakuasi setelah tiga hari proses evakuasi yang sempat terkendala cuaca buruk sejak Sabtu, 24 Juni 2023. Dalam proses evakuasi hari ini, tim SAR menemukan puing pesawat dalam keadaan hangus.
Kronologi kecelakaan
Pada Jumat, 23 Juni 2023, sekitar pukul 11.10 WIB pesawat Sam Air lepas landas dari Bandara Elelim dengan tujuan Distrik Piok. Namun pada pukul 12.20 WIT pesawat dinyatakan hilang kontak.
Selanjutnya, helikopter dari Bandara Wamena diberangkatkan untuk mengecek kondisi terakhir lokasi hilang kontak pesawat. Helikopter menemukan puing pesawat sekitar 12 Kilometer arah timur Bandara Elelim, Kabupaten Yalimo.
Pesawat Sam Air membawa 4 penumpang seusai manifest, yakni Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), Kilimputni (20), beserta dua kru pesawat, yakni Pilot Hari Permadi dan Copilot Levi Murib.