Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Sejumlah Simpatisan OPM di Papua Baca Ikrar Setia ke NKRI

Beberapa simpatisan Organisasi Papua Merdeka atau OPM ditangkap oleh aparat gabungan TNI Polri pada Rabu, 4 September 2024 di Intan Jaya, Papua. Setelah melalui proses penanganan oleh aparat keamanan, sejumlah simpatisan OPM itu memilih kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

6 September 2024 | 11.08 WIB

Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
Perbesar
Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa simpatisan Organisasi Papua Merdeka atau OPM ditangkap oleh aparat gabungan TNI Polri pada Rabu, 4 September 2024 di Intan Jaya, Papua. Setelah melalui proses penanganan oleh aparat keamanan, sejumlah simpatisan OPM itu memilih kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para simpatisan OPM yang ditangkap mengucapkan ikrar setia kepada NKRI pada Kamis, 5 September 2024. Mereka dipandu oleh Komandan Satuan Tugas Yonif 509 Kostrad, Letnan Kolonel Dian D. Setyadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami melakukan proses penanganan yang humanis dan persuasif, mereka akhirnya memilih untuk kembali ke NKRI," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 September 2024.

Kegiatan pembacaan ikrar setia NKRI ini dilakukan di Titik Kuat Mamba. Sejumlah aparat keamanan dari TNI Polri serta tokoh masyarakat turut menyaksikan pembacaan ikrar setia kepada NKRI oleh simpatisan OPM itu.

Dian Setyadi mengapresiasi para simpatisan OPM yang memilih kembali ke NKRI. Menurut dia, hal tersebut merupakan langkah penting dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami mengapresiasi keputusan ini dan berharap dapat menjadi contoh bagi mereka yang masih berada di luar sana," ujarnya.

Dia mengimbau agar para simpatisan OPM lainnya mau kembali ke pangkuan NKRI dan membangun Papua bersama-sama. Ia mengatakan, saat ini para simpatisan OPM itu telah dikembalikan ke keluarga masing-masing.

"Penyerahan ini dilakukan dengan harapan mereka dapat kembali hidup normal dalam masyarakat," ucapnya.

Dia menyatakan, para simpatisan OPM yang menyatakan kembali ke NKRI bakal mendapat pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan. Ia mengungkapkan, proses ini merupakan bagian dari pendekatan deradikalisasi dan reintegrasi yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI Polri. 

Menurut dia, pembinaan dan pendampingan itu berguna untuk memastikan eks simpatisan OPM dapat berkontribusi positif dalam kehidupan sosial di lingkungannya. "Dengan kerja sama yang baik antara TNI Polri, dan masyarakat setempat, diharapkan potensi konflik dapat diminimalisir dan kesejahteraan masyarakat Papua terus meningkat," katanya.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus