Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tutup Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Ini Pesan Wapres Ma'ruf Amin

Ma'ruf Amin berujar visi Muhammadiyah sejalan dengan visi Indonesia yang tengah diperjuangkan, yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045.

20 November 2022 | 22.30 WIB

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyapa peserta saat berjalan menuju panggung utama pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Astaka Utama Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu 12 Oktober 2022. Sebanyak 1.676 peserta dari 34 kafilah Provinsi di Indonesia akan bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam MTQ Nasional XXIX di Kalimantan Selatan yang akan berlangsung dari 10 hingga 19 Oktober 2022. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Perbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyapa peserta saat berjalan menuju panggung utama pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Astaka Utama Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu 12 Oktober 2022. Sebanyak 1.676 peserta dari 34 kafilah Provinsi di Indonesia akan bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam MTQ Nasional XXIX di Kalimantan Selatan yang akan berlangsung dari 10 hingga 19 Oktober 2022. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Solo- Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi menutup rangkaian acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Ahad malam, 20 November 2022. Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin, mengemukakan keberadaan Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan bangsa.

"Muhammadiyah didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan, didorong oleh semangat dan jiwa pembaharu dalam diri beliau untuk memperbaiki kondisi umat Islam yang saat itu statis dan tidak berkembang. Artinya visi Islam berkemajuan memang menjadi hakikat kelahiran dan napas perjuangan organisasi Muhammadiyah," ujar dia.

Menurut Ma'ruf visi Muhammadiyah sejalan dengan visi bangsa Indonesia yang saat ini tengah diperjuangkan, yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045, bangsa yang maju. Indonesia Emas, kata Ma'ruf, didirikan oleh kualitas manusia yang unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, rakyat yang jauh lebih sejahtera secara merata, serta ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan yang kuat dan berwibawa.

"Mewujudkan kemajuan bangsa yang majemuk, seperti bangsa Indonesia di tengah kompleksnya tantangan di dalam negeri maupun di dunia. Menuntut kerja dan pemikiran dari SDM yang unggul dan ini menjadi komponen integral dalam upaya mewujudkan Islam berkemajuan dan negara berkemajuan dalam ajaran islam," tuturnya. 

Ma'ruf Amin Singgung Pemilu 2024
Ma'ruf Amin mengatakan generasi unggul adalah generasi yang mampu memakmurkan bumi Allah dan untuk melakukannya generasi itu harus memiliki kunci-kuncinya, yaitu dengan  ilmu pengetahuan dan teknologi. Ma'ruf Amin sempat menyinggung Pemilu 2024. Ia mengingatkan sekaligus berharap agar penyelenggaraan pemilu tidak mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa.

"Sebaiknya dan saya berharap Pemilu 2024, baik pilpres, pileg, maupun pilgub, tidak mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan partai, perbedaan capres, sebaiknya tidak membelah keutuhan bangsa ini," ucap Ma'ruf.

Ma'ruf menambahkan, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang paling moderat di dunia. Bahkan model toleransi di Indonesia menjadi model di tingkat global. Model toleransi di Indonesia banyak dijadikan rujukan belajar di tingkat global. "Dan saat ini sudah saatnya Bahasa Indonesia diterjemahkan dalam Bahasa Arab. Karena kita menjadi model yang dipelajari, oleh majelis orang-orang kita di tingkat global. Saya mengajak Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk terus berjuang bersama pemerintah," ujar dia.

Muhammadiyah dan Aisyiyah, kata Ma'ruf, memiliki peran ekonomi dan sosial yang besar di seluruh negeri. Termasuk menggerakkan sumber daya umatnya dan menjadikannya kekuatan pembangunan bangsa. "Muktamar Muhammadiyah tahun ini semakin meneguhkan peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam memberikan sumbangan mewujudkan kemajuan seperti yang diharapkan, menyampaikan dakwah," ucapnya. 

Baca Juga: Pidato di Muktamar Muhammadiyah, Haedar Nashir Ajukan 3 Pertanyaan Instrospektif

 
 
 
 
 
 
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Kukuh S. Wibowo

Kukuh S. Wibowo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus