Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JURU bicara Komite Peralihan Aceh ini meninggal pada Kamis pekan lalu di Shah Alam Specialist Hospital Selangor, Malaysia. Elite kombatan Gerakan Aceh Merdeka lulusan Libya pada 1987 ini dirawat sejak awal Mei silam karena menderita hepatitis B. Kondisi Ibrahim, 45 tahun, melemah sejak berkampanye untuk Partai Aceh. Dia meraih nomor urut 1 untuk daerah pemilihan Aceh Utara dan Lhok Seumawe, dan pasti masuk parlemen karena berhasil meraih suara terbanyak. Jenazahnya dikuburkan hari itu juga di kampung kelahirannya di Desa Calong, Aceh Utara. Ia meninggalkan seorang istri dan empat anak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo