Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

<B>MENINGGAL</B><br /><font face=verdana size=3 color=navy><b>Ibrahim Syamsuddin</b></font>

18 Mei 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JURU bicara Komite Peralihan Aceh ini meninggal pada Kamis pekan lalu di Shah Alam Specialist Hospital Selangor, Malaysia. Elite kombatan Gerakan Aceh Merdeka lulusan Libya pada 1987 ini dirawat sejak awal Mei silam karena menderita hepatitis B. Kondisi Ibrahim, 45 tahun, melemah sejak berkampanye untuk Partai Aceh. Dia meraih nomor urut 1 untuk daerah pemilihan Aceh Utara dan Lhok Seumawe, dan pasti masuk parlemen karena berhasil meraih suara terbanyak. Jenazahnya dikuburkan hari itu juga di kampung kelahirannya di Desa Calong, Aceh Utara. Ia meninggalkan seorang istri dan empat anak.

PENGUKUHAN
Suharjono, Wahyu Andayani

UNIVERSITAS Gadjah Mada mengukuhkan dua profesor pekan lalu. Suharjono, 56 tahun, menjadi guru besar Fakultas Peternakan. Dalam pidato pengukuhan, dia membacakan makalah yang membahas teknologi pencegahan limbah kimia dalam penyamakan kulit. Menurut dia, 30 persen bahan kimia berbahaya dan beracun dalam penyamakan mengalir ke lingkungan. Karena itu penyamakan harus meminimalkan air dan mendaur ulang bahan dalam proses itu.

Profesor kedua adalah Wahyu Andayani sebagai guru besar Fakultas Kehutanan. Perempuan 58 tahun ini menyoroti pentingnya pola hutan tanaman rakyat untuk mencegah degradasi akibat pembalakan liar dan konversi. Pola kemitraan yang terlalu dominan, menurut Wahyu, menjadikan program ini tak efektif. Ia menyarankan pengelolaan hutan tanaman diserahkan kepada individu agar petani merasa memilikinya.

Pengukuhan
Tim Big Bang ITB

EMPAT mahasiswa Institut Teknologi Bandung ini menjadi juara satu kompetisi peranti lunak Ima­gine Cup 2009 yang digelar Microsoft pada Selasa pekan lalu. Mereka mendapat hadiah Rp 15 juta. Tim Big Bang terdiri atas David Samuel, Dody Dharma, Dominikus Damas, dan Samuel Simon. Mereka membuat peranti MOSES (Malaria Observation System and Endemic Surveillance). Program ini dapat mendeteksi malaria dengan menghitung kandungan plasmodium dalam darah secara cepat. Keempatnya bakal mewakili Indonesia di lomba serupa di Kairo, Mesir, pada Juli nanti.


”Tidak perlu menunjukkan kita lebih cepat, lebih baik, lebih ini, lebih itu. Itu takabur namanya.”
Susilo Bambang Yudhoyono, menyindir jargon politik pasangan calon presiden Jusuf Kalla-Wiranto di Cikeas, Ahad pekan lalu.

”Tidak ada unsur takabur kalau ingin mempercepat pembangunan bangsa dan mencapai kemakmuran rakyat.”
Jusuf Kalla, membalas sindiran Yudhoyono, Senin pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus