Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

GAM Akan Tamat dalam Enam Bulan

1 Juni 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apakah Anda yakin TNI mampu menumpas GAM dalam enam bulan?
(23 - 30 Mei 2003)
Ya
64.8%1.118
Tidak
32%552
Tidak tahu
3.1%54
Total100%1.724

Keputusan Presiden No. 28 Tahun 2003 menempatkan Provinsi Aceh Darussalam sepenuhnya di bawah kendali dan peraturan penguasa darurat militer, yang notabene adalah tentara. Keputusan yang akan berlaku enam bulan itu dikeluarkan untuk menyudahi perlawanan bersenjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Operasi itu menerjunkan 50 ribu personel, baik tentara maupun polisi. Biaya yang dibutuhkan untuk itu sekitar Rp 1,7 triliun, atau lebih besar daripada anggaran Pemerintah Daerah Aceh.

Panglima TNI yakin, operasi itu akan selesai dalam waktu enam bulan dan GAM dapat ditumpas. Sejauh ini bentrok sudah pecah dan korban berjatuhan di pihak TNI dan GAM. Penduduk sipil tak bersenjata pun menjadi korban sia-sia. Selain itu, entah siapa yang melakukan, 395 sekolah dibakar. Banyak pihak yang mengutuk pembakaran itu, karena akan memutus satu generasi yang mungkin tak bisa lagi mengenyam pendidikan.

Dengan menerapkan darurat militer, TNI bergerak dengan cepat menguasai basis-basis GAM, bahkan di beberapa kawasan menjabat lurah atau camat, menggantikan pejabat pemerintahan yang mengungsi. Menteri Koordinator Politik dan Keamanan juga mengatakan bahwa operasi terpadu di Aceh berjalan menurut rencana. Seperti yang disimpulkan para pengakses Tempo Interaktif pekan lalu, sekitar 65 persen yakin operasi terpadu itu akan selesai dalam enam bulan, diikuti keberhasilan TNI menumpas GAM.


Indikator Pekan Ini: Pemberitaan media massa mengenai operasi terpadu di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam rupanya membikin gerah TNI sebagai penguasa darurat militer. Meskipun mereka sudah ”melatih” sekitar 60 wartawan untuk meliput di Aceh bersama-sama pasukan TNI, isi berita yang muncul tak memuaskan para petingginya. Panglima TNI menyebut media massa harus nasionalistis, artinya tidak memberi kesempatan GAM dalam pemberitaannya. Atau jangan mengutip berita dari media asing.

Panglima TNI Kamis lalu bertemu dengan pimpinan media massa untuk menjelaskan sikap TNI terhadap pemberitaan. Banyak media merasa apa yang dilakukan TNI adalah tekanan terhadap tugas-tugas jurnalistik wartawan dan sebagai usaha intervensi terhadap pemberitaan. Apakah Anda juga setuju dengan pendapat sebagian pejabat TNI bahwa pemberitaan media massa Indonesia memihak GAM? Sampaikan pendapat Anda melalui www.tempointeraktif.com.

Jajak pendapat ini tidak bersifat ilmiah dan hanya mencerminkan opini para pemakai internet yang berpartisipasi dalam jajak ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum